JAKARTA, KOMPAS.com - Kentang adalah salah satu tanaman pangan populer di Indonesia. Selain dapat diolah menjadi beragam hidangan, kandungan gizi kentang pun cukup tinggi.
Dalam budidaya kentang atau menanam kentang, salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah pengairan atau penyiraman. Penyiraman akan memengaruhi produksi atau panen kentang yang optimal.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (24/3/2023), dengan pengairan atau penyiraman yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan kentang, maka pertumbuhannya akan optimal.
Baca juga: Cara Pembibitan Kentang di Air, Mudah dan Praktis
Dengan demikian, umbi yang diperolehnya pun akan lebih banyak dengan mutu lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang kekurangan atau kelebihan air.
Perlu diketahui, tanaman kentang sangat peka terhadap kekurangan air, terutama selama periode pembentukan umbi.
Oleh karena itu, penyiraman atau pengairan harus dilakukan secara rutin dalam jumlah yang cukup dengan selang waktu tujuh hari sekali, terutama pada musim kemarau.
Kentang tidak hanya membutuhkan unsur hara yang banyak, tetapi juga membutuhkan air yang banyak, tetapi bukan berarti lahan penanaman kentang tersebut menjadi becek.
Baca juga: Cara Menanam Kentang di Daerah Panas
Untuk melakukan pengairan bisa dilakukan dengan cara menyiram atau dilakukan dengan irigasi, terutama untuk penanaman kentang pada areal yang relatif luas. Penyiraman atau pemberian air irigasi hanya dilakukan apabila tanah terlihat kering.
Untuk menetapkan dengan pasti bahwa tanaman kekurangan air atau pun tidak ukur kelembapan tanah dengan alat ukur kelembapan tanah.