Bila kelembapannya kurang dari yang dibutuhkan tanaman, maka diperlukan penyiraman atau diberi air irigasi.
Perlu diingat, meski air dibutuhkan kentang dalam jumlah banyak, tetapi tidak boleh berlebihan yang menyebabkan tanahnya becek. Sebab, air yang kelewat banyak kualitas umbi yang dihasilkan menjadi jelek.
Baca juga: Apakah Kulit Kentang Bisa Dijadikan Kompos? Perhatikan Hal Ini
Contohnya, umbi yang dipanen dari lahan yang terlalu banyak diberi air, maka setelah dibiarkan beberapa hari umbinya menjadi keriput karena umbi banyak mengandung air.
Dengan adanya penyiraman atau pengairan, maka pupuk yang ada akan larut ke dalam tanah mengikuti peresapan air yang akhirnya unsur hara yang larut dalam tanah akan diserap oleh akar tanaman untuk pertumbuhannya.
Penyiraman dilakukan dengan menyemprot tanaman secara merata ke seluruh bagian tanaman sampai bagian tanaman yang ada di sebelah bawah (bagian tanaman yang terlindungi).
Adapun pengairan melalui air irigasi terutama dilakukan pada areal yang luas pada musim kemarau. Pada prinsipnya air irigasi diberikan hanya untuk menjaga kelembapan tanah, terutama dalam proses penyerapan unsur hara.
Baca juga: Penyakit Busuk Daun Tanaman Kentang: Gejala dan Cara Mengendalikannya
Alat dan bahan yang perlu disiapkan untuk penyiraman atau pengairan adalah sebagai berikut.