JAKARTA, KOMPAS.com - Budidaya cabai tidak terbebas dari risiko hama dan penyakit. Salah satu penyakit yang kerap menyerang tanaman cabai adalah penyakit bulai atau virus kuning.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (10/8/2022), penyakit ini disebut juga penyakit bule atau bulai. Penyakit ini disebut bule atau bulai karena tanaman cabe yang terserang virus ini daun dan batangnya akan terlihat menguning.
Penyebab penyakit bulai pada tanaman cabai adalah virus gemini. Penyakit ini bisa dibawa dari benih atau biji dan ditularkan oleh kutu.
Baca juga: 10 Cara Mencegah Virus Gemini pada Tanaman Cabai
Penyakit yang disebabkan virus tidak akan mempan dengan penyemprotan racun-racun kimia. Pengendalian harus dilakukan semenjak dini, dengan memilih benih unggul dan tahan serangan virus.
Selain itu, bisa juga dengan membasmi hama yang menjadi vektornya, seperti kutu.
Untuk menaikkan daya tahan tanaman cabe terhadap serangan virus kuning, bisa dengan mengintensifkan pemupukan, misalnya penggunaan pupuk organik cair yang mengandung zat hara makro dan mikro lengkap.
Tujuannya agar tanaman cabe tumbuh subur sehingga lebih tahan terhadap patogen.
Baca juga: Mudah, Ini Cara Menanam Cabai Rawit di Polybag agar Berbuah Lebat
Penyakit bulai sebenarnya merupakan penyakit internal tanaman yang gejalanya bisa tampak dari luar. Penyakit bulai terjadi akibat infeksi virus gemini pada jaringan tanaman.
Penyakit ini akan menyebar dan merusak klorofil tanaman dan akibatnya daun tanaman kehilangan warna hijaunya.
Pada tanaman cabe, penyakit bulai sering terjadi pada musim kemarau di mana populasi serangga vektor virus meningkat. Kemampuan fotosintesis tanaman yang terserang bulai akan menurun.