Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Tomat agar Cepat Panen

Kompas.com - 12/08/2022, 21:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi tanaman tomat. PIXABAY/KATHAS_FOTOS Ilustrasi tanaman tomat.

Kemudian setelah umur 2 sampai 3 minggu berikan kembali pupuk urea dan pupuk KCl sebanyak 5 gram per tanaman. Bila pada umur lebih dari 4 minggu tanaman masih terlihat kurang gizi, berikan urea dan KCl sebanyak 7 gram per tanaman.

Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Tomat dan Wortel di Apartemen

Perhatikan, pemberian urea dan KCl jangan sampai mengenai tanaman karena bisa melukai tanaman tersebut..

Penyiraman dan pengairan. Tanaman tomat tidak terlalu banyak membutuhkan air, namun jangan sampai kekurangan.

Kelebihan air akan membuat pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) yang subur tetapi menghambat fase generatif. Sebaliknya, kekuranga air yang berkepanjangan bisa menyebabkan pecah-pecah pada buah tomat yang dihasilkan.

Bila curah hujan cukup maka yang harus diperbaiki adalah saluran drainase agar air tidak menggenang disekitar areat tanaman.

Baca juga: Ingin Lubang Wastafel Kembali Berkilau? Bersihkan dengan Saus Tomat

Pemasangan lenjeran atau ajir, bertujuan untuk mengikat tanaman agar tidak roboh.

5. Pengendalian hama dan penyakit

Beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya tomat antara lain, ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun dan busuk buah.

Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida kimia atau hayati tergantung kebutuhan.

6. Panen tomat

Budidaya tomat baru bisa dipanen 60 sampai 100 hari setelah tanam, tergantung dari varietasnya. Tanaman tomat sudah dikatakan siap panen apabila kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau