Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Budidaya Tomat agar Cepat Panen

Kompas.com - 12/08/2022, 21:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tomat adalah salah satu tanaman hortikultura yang banyak ditanam di Indonesia. Buah tomat banyak dikonsumsi karena kandungan vitamin dan manfaatnya bagi kesehatan.

Jika Anda ingin menanam tomat atau melakukan budidaya tomat, Anda dapat melakukannya di lahan yang luas maupun sempit. Anda pun dapat menerapkan cara budidaya tomat yang mendorong panen lebih cepat.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (12/8/2022), berikut cara budidaya tomat agar cepat panen.

Baca juga: Penyebab Tomat Busuk pada Bagian Bawah dan Cara Mencegahnya

Ilustrasi tanaman tomat.UNSPLASH/LUCIE DOUEZI Ilustrasi tanaman tomat.

1. Pemilihan benih

Pilih buah tomat yang sehat atau tidak cacat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon.

Setelah cukup tua, ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu, rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam.

Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna alias tidak cacat atau keriput. Setelah itu keringkan dengan dijemur dan simpan dalam wadah yang kering dan steril.

2. Penyemaian benih

Penyemaian benih dapat menggunakan polybag atau bedeng. Lamanya penyemaian sampai tanaman siap dipindahkan sekitar 35 sampai 40 hari.

Baca juga: Mengapa Tanaman Tomat Tidak Berbuah? Ini 5 Penyebabnya

3. Pengolahan tanah

Tanah dengan pH rendah atau kurang dari 6 perlu ditambahkan dolomit atau kapur untuk menaikkan pH-nya. Kemudian, tanah dicampur dengan pupuk organik, baikbpupuk kandang atau kompos, untuk dibentuk menjadi bedeng, diamkan selama seminggu.

Selanjutnya, gunakan mulsa untuk menutupi bedeng dan diamkan kembali selama seminggu sebelum siap ditanami.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau