Buat lubang tanam dengan melubangi mulsa dengan jarak teratur. Dalam satu bedeng terdapat dua lajur tanam, lalu pindahkan bibit tomat ke dalam lubang tanam.
Tanaman tomat cukup sensitif dan perlu perawatan yang intensif. Tanaman ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit, terutama yang ditanam di dataran rendah.
Baca juga: Manfaat Ampas Kopi untuk Tanaman Tomat dan Cara Menggunakannya
Setelah panen, risiko kerusakan buah tomat masih tinggi sekitar 20 sampai 50 persen. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam perawatan tanaman tomat, yaitu sebagai berikut.
Penyulaman, dilakukan untuk mengganti tanaman yang gagal tumbuh.
Penyiangan, biasanya dilakukan 3 sampai 4 kali selama musim tanam, sementara pada area tanam yang ditutup mulsa penyiangan bisa lebih jarang lagi. Penyiangan bertujuan untuk mengangkat gulma yang ada di area tanam.
Pemangkasan, dilakukan setiap minggu. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun harus segera agar tidak tumbuh menjadi batang.
Baca juga: Mengenal Hama Ulat Tanduk pada Tanaman Tomat dan Cara Membasminya
Pemotongan ujung tanaman dilakukan setelah terlihat jumlah dompolan buah sekitar 5 sampai 7 buah.
Pemupukan tambahan, dengan menyemprotkan pupuk organik cair yang mempunyai kandungan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbunga dan berbuah (fase generatif). Penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu.
Untuk budidaya tomat non-organik, pada usia satu minggu berikan campuran urea dan KCl dengan perbandingan 1 : 1 sebanyak 1 sampai 2 gram per tanaman.