JAKARTA, KOMPAS.com - Tomat adalah salah satu tanaman hortikultura yang banyak ditanam di Indonesia. Buah tomat banyak dikonsumsi karena kandungan vitamin dan manfaatnya bagi kesehatan.
Jika Anda ingin menanam tomat atau melakukan budidaya tomat, Anda dapat melakukannya di lahan yang luas maupun sempit. Anda pun dapat menerapkan cara budidaya tomat yang mendorong panen lebih cepat.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (12/8/2022), berikut cara budidaya tomat agar cepat panen.
Baca juga: Penyebab Tomat Busuk pada Bagian Bawah dan Cara Mencegahnya
Pilih buah tomat yang sehat atau tidak cacat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon.
Setelah cukup tua, ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu, rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam.
Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna alias tidak cacat atau keriput. Setelah itu keringkan dengan dijemur dan simpan dalam wadah yang kering dan steril.
Penyemaian benih dapat menggunakan polybag atau bedeng. Lamanya penyemaian sampai tanaman siap dipindahkan sekitar 35 sampai 40 hari.
Baca juga: Mengapa Tanaman Tomat Tidak Berbuah? Ini 5 Penyebabnya
Tanah dengan pH rendah atau kurang dari 6 perlu ditambahkan dolomit atau kapur untuk menaikkan pH-nya. Kemudian, tanah dicampur dengan pupuk organik, baikbpupuk kandang atau kompos, untuk dibentuk menjadi bedeng, diamkan selama seminggu.
Selanjutnya, gunakan mulsa untuk menutupi bedeng dan diamkan kembali selama seminggu sebelum siap ditanami.
Buat lubang tanam dengan melubangi mulsa dengan jarak teratur. Dalam satu bedeng terdapat dua lajur tanam, lalu pindahkan bibit tomat ke dalam lubang tanam.
Tanaman tomat cukup sensitif dan perlu perawatan yang intensif. Tanaman ini sangat rentan terhadap hama dan penyakit, terutama yang ditanam di dataran rendah.
Baca juga: Manfaat Ampas Kopi untuk Tanaman Tomat dan Cara Menggunakannya
Setelah panen, risiko kerusakan buah tomat masih tinggi sekitar 20 sampai 50 persen. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam perawatan tanaman tomat, yaitu sebagai berikut.
Penyulaman, dilakukan untuk mengganti tanaman yang gagal tumbuh.
Penyiangan, biasanya dilakukan 3 sampai 4 kali selama musim tanam, sementara pada area tanam yang ditutup mulsa penyiangan bisa lebih jarang lagi. Penyiangan bertujuan untuk mengangkat gulma yang ada di area tanam.
Pemangkasan, dilakukan setiap minggu. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiak daun harus segera agar tidak tumbuh menjadi batang.
Baca juga: Mengenal Hama Ulat Tanduk pada Tanaman Tomat dan Cara Membasminya
Pemotongan ujung tanaman dilakukan setelah terlihat jumlah dompolan buah sekitar 5 sampai 7 buah.
Pemupukan tambahan, dengan menyemprotkan pupuk organik cair yang mempunyai kandungan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbunga dan berbuah (fase generatif). Penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu.
Untuk budidaya tomat non-organik, pada usia satu minggu berikan campuran urea dan KCl dengan perbandingan 1 : 1 sebanyak 1 sampai 2 gram per tanaman.
Kemudian setelah umur 2 sampai 3 minggu berikan kembali pupuk urea dan pupuk KCl sebanyak 5 gram per tanaman. Bila pada umur lebih dari 4 minggu tanaman masih terlihat kurang gizi, berikan urea dan KCl sebanyak 7 gram per tanaman.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam Tomat dan Wortel di Apartemen
Perhatikan, pemberian urea dan KCl jangan sampai mengenai tanaman karena bisa melukai tanaman tersebut..
Penyiraman dan pengairan. Tanaman tomat tidak terlalu banyak membutuhkan air, namun jangan sampai kekurangan.
Kelebihan air akan membuat pertumbuhan vegetatif (daun dan batang) yang subur tetapi menghambat fase generatif. Sebaliknya, kekuranga air yang berkepanjangan bisa menyebabkan pecah-pecah pada buah tomat yang dihasilkan.
Bila curah hujan cukup maka yang harus diperbaiki adalah saluran drainase agar air tidak menggenang disekitar areat tanaman.
Baca juga: Ingin Lubang Wastafel Kembali Berkilau? Bersihkan dengan Saus Tomat
Pemasangan lenjeran atau ajir, bertujuan untuk mengikat tanaman agar tidak roboh.
Beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya tomat antara lain, ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun dan busuk buah.
Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan penyemprotan pestisida kimia atau hayati tergantung kebutuhan.
Budidaya tomat baru bisa dipanen 60 sampai 100 hari setelah tanam, tergantung dari varietasnya. Tanaman tomat sudah dikatakan siap panen apabila kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering.
Pemetikan hendaknya dilakukan di pagi atau sore hari karena pada siang hari tanaman masih melakukan fotosintesis.
Pada keadaan demikian penguapan sedang tingi-tingginya sehingga buah tomat yang dipetik akan cepat layu. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2 sampai 3 hari sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.