JAKARTA, KOMPAS.com - Padi termasuk tanaman semusim yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Tanaman padi menjadi komoditas pangan utama yang kebutuhannya sangat tinggi.
Sebagai tanaman semusim, umur tanaman padi lebih singkat dibanding tanaman tahunan. Maka itu, penanaman padi bisa dilakukan dua hingga tiga kali dalam satu tahun apabila kondisi lingkungannya mendukung.
Baca juga: Mengenal Hama Penggerek Batang Padi dan Cara Mengendalikannya
Dikutip dari Portal Informasi Indonesia, Senin (22/8/2022), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahkan mulai mengampanyekan budi daya padi IP 400 atau indeks pertanaman 400.
Maksudnya, sawah-sawah yang ada di Indonesia diupayakan untuk ditanami padi empat kali dalam setahun.
Kampanye ini tentu saja bertujuan meningkatkan ketahanan pangan dalam negeri. Namun, sebenarnya berapakah umur tanaman padi?
Baca juga: Ketahui, Ini Karakteristik Tanaman Padi, dari Akar sampai Buah
Umur tanaman padi sebenarnya sangat bervariasi, tergantung dari varietasnya. Ada yang berumur genjah dan ada juga yang berumur dalam.
Berdasarkan keterangan dalam buku Budidaya Padi pada Lahan Marjinal, untuk varietas genjah biasanya berumur kurang dari 90 hari. Sedangkan, tanaman padi varietas dalam baru bisa dipanen saat berumur lebih dari enam bulan.
Baca juga: 7 Varietas Tanaman Padi Unggulan di Indonesia
Meski demikian, umumnya petani memanen tanaman padi saat berumur tiga sampai empat bulan setelah tanam. Dengan demikian, tanaman padi bisa dibudidayakan dua sampai tiga kali dalam satu tahun di sawah irigasi.
Selain dari umur tanaman padi, waktu panen juga bisa ditentukan jika tanaman sudah menunjukan ciri atau kriteria tanaman siap panen.