JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai merah (Capsicum annum) adalah tanaman palawija yang sangat banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Cabai dimanfaatkan sebagai penyedap berbagai hidangan, baik dalam bentuk segar, kering, maupun diolah menjadi bubuk atau saus dan sambal.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (24/8/2022), tanaman cabai pada dasarnya bisa ditanam di segala musim, baik musim hujan maupun musim kemarau.
Pada musim kemarau, tanaman cabai tetap bisa tumbuh dengan optimal, dengan syarat kebutuhan air tercukupi. Menanam cabai di musim kemarau memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan harga jual di atas rata-rata.
Baca juga: Cara Membuat Pupuk Alami untuk Cabai Rawit agar Berbuah Lebat
Pada musim kemarau, tidak semua lahan pertanian dekat dengan sumber air, sehingga budidaya cabai hanya dilakukan oleh petani yang lahannya memiliki ketersediaan air yang cukup melimpah.
Adapun petani yang lahannya jauh dari sumber air lebih memilih jenis komoditas lain yang tahan terhadap kekeringan.
Dengan demikian, pada saat musim kemarau luasan lahan budidaya cabai lebih sedikit, jumlah produksi cabai juga sedikit.
Ini membuat harga cabai kemungkinan besar akan naik karena jumlah permintaan lebih besar daripada jumlah penawaran.
Baca juga: Mengenal Penyakit Layu pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya
Baca juga: Cara Menanam Benih Cabai agar Cepat Tumbuh
Kendala utama yang dihadapi petani ketika budidaya cabai di musim kemarau adalah masalah ketersediaan air. Petani cabai seringkali mengalami kegagalan panen karena tanaman cabai mereka kekeringan.
Untuk itu, bagi petani yang lahannya tidak memiliki sumber air yang cukup sebaiknya tidak menanam cabai saat musim kemarau. Sebaliknya, bagi petani yang memiliki lahan dengan ketersediaan airnya cukup melimpah inilah kesempatan untuk memperoleh harga jual yang tinggi.
Menjaga agar lahan selalu lembap saat musim kemarau memang sulit dilakukan. Namun, jika budidaya cabai dilakukan pada lahan bekas tanaman padi, Anda bisa memanfaatkan jerami untuk menutupi bedengan.
Baca juga: Berapa Lama Penyemaian Tanaman Cabai? Ini Penjelasan dan Caranya
Jerami padi selain sebagai pengganti mulsa plastik juga bermanfaat untuk membuat tanah selalu lembap. Hasil pembusukan jerami padi merupakan pupuk organik yang baik dan dapat menyuburkan tanaman.
Caranya cukup mudah, yaitu hanya dengan menutupi bedengan cabai dengan jerami padi yang dilalukan setelah tanaman cabai berumur satu bulan setelah tanam.
Untuk mengantisipasi serangan penyakit bakteri dan jamur, setiap satu minggu sekali jerami disiram menggunakan PGPR dan Trichoderma.
Tanaman cabai hanya dapat tumbuh secara optimal jika kebutuhan air tercukupi. Teknik penyiraman tanaman cabai yang paling baik adalah penyiraman dengan sistem leb atau penggenangan.
Baca juga: Simak, Panduan Pemberian Pupuk Tanaman Cabai
Penyiraman sistem leb dilakukan dengan cara menggenangi parit antar bedengan hingga ketinggian air seimbang dengan tinggi bedengan. Cara ini memungkinkan seluruh areal lahan basah oleh air sehingga lingkungan menjadi lebih lembap.
Keuntungan sistem leb adalah tanah basah secara merata dan lahan tidak cepat kering. Akan tetapi, cara ini hanya bisa dilakukan jika sumber air tersedia sangat melimpah, misalnya sungai atau danau.
Namun, jika air terbatas sebaiknya penyiraman dilakukan dengan sistem irigasi tetes atau drip irigasi. Kelebihan sistem irigasi tetes adalah hemat air tetapi kebutuhan air tercukupi
Pupuk yang diberikan ketanaman hanya dapat diserap jika tersedia air. Pemupukan pada tanah yang kering tidak akan efektif karena tidak dapat diserap oleh akar tanaman.
Akar tanaman hanya dapat menyerap unsur hara yang terlarut bersama air. Saat musim kemarau pemupukan cabai sebaiknya dilakukan dengan cara dikocor.
Jika pemupukan dilakukan dengan cara ditabur sebaiknya tanah dalam kondisi basah atau dilakukan setelah penyiraman.
Baca juga: Penyebab Daun Keriting pada Tanaman Cabai dan Cara Mengatasinya
Varietas toleran mampu tumbuh dengan baik meskipun cuaca sangat panas saat musim kemarau. Perhatikan juga ketinggian dataran lokasi budidaya, gunakan varietas yang cocok dan sesuai.
Varietas dataran rendah tidak cocok dibudidayakan pada dataran tinggi, begitu juga sebaliknya. Contoh varietas cabai yang tahan musim kemarau adalah varietas cabai amfibi yang keluarkan pemerintah, yaitu Ciko, Kencana, cabai rawit Prima Agrihorti dan cabai rawit Rabani Agrihorti.
Varietas cabai amfibi merupakan varietas yang mampu beradaptasi dengan baik pada segala musim, baik musim penghujan maupun musim kemarau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.