Langkah budi daya jagung sistem TOT berikutnya yaitu pemupukan dan pengapuran. Jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk organik.
Pupuk diaplikasikan dengan cara larikan atau ditaburkan. Dosis aplikasinya sekitar 1,5-2 ton per hektare.
Baca juga: Teknik Pemupukan Tanaman Jagung Manis yang Baik dan Benar
Selain pemupukan dasar, ada juga pengapuran. Pemberian kapur biasanya dilakukan pada tanah dengan dengan tingkat keasaman tinggi. Dosis pengapuran sekitar 300-400 kg per hektare.
Benih yang digunakan yaitu benih unggul dengan tingkat pertumbuhan lebih dari 95%. Sebelum ditanam, benih direndam terlebih dahulu dalam insektsida. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit tular benih.
Jarak tanaman jagung dalam satu jagung biasanya 20 cm dan jarak antar baris sekitar 70-75 cm. Pemberian jarak tanam berguna untuk mempermudah perawatan dan menjaga agar pertumbuhan tanaman tetap optimal.
Baca juga: Cara Budidaya Jagung di Polybag, Solusi untuk Lahan Terbatas
Cara menanam jagung tanpa olah tanah yaitu dengan meletakan benih pada lubang tanam. Dalam satu lubang tanam bisa diisi dua benih.
Kemudian, tutup lubang tanam dengan tanah namun tidak perlu dipadatkan. Di tempat lain, siapkan juga persemaian benih yang nantinya akan digunakan untuk menyulam tanaman apabila ada benih yang tidak tumbuh atau tanaman jagung yang rusak.
Pemupukan tambahan biasnaya dilakukan 2-3 kali dalam satu masa tanam atau tergantung dengan kondisi lahan dan varietas yang ditanam. Jagung hibrida biasanya membutuhkan pemupukan lebih banyak dibandingkan jagung biasa.
Jenis pupuk yang digunakan yaitu pupuk dengan kandungan nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K). Unsur N bisa diperoleh dari Urea, P bisa didapatkan dari SP36, dan K dari pupuk KCl.