Pembibitan dilakukan dengan cara menabur benih pada tray semai atau polybag kecil. Lakukan penyiraman secara rutin. Setelah penyemaian berumur 3-4 minggu, bibit sudah bisa dipindah tanam ke bedengan.
Cara menanam sawi diawali dengan membuat lubang tanam pada bedengan yang akan digunakan untuk menanam sawi. Setelah itu, letakan bibit sawi pada lubang tanam. Tutup lubang tanam dengan media tanam dan padatkan agar bibit sawi tumbuh dengan kokoh.
Penyiraman tanaman sawi dilakukan tergantung musim. Namun, saat musim kemarau tiba, pastikan untuk menyiram sawi secara rutin agar kebutuhan air terpenuhi.
Baca juga: Cara Menanam Caisim atau Sawi Hijau di Pekarangan Rumah
Selain penyiraman, perawatan tanaman sawi lainnya yaitu penjarangan. Perawatan ini dilakukan dua minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang terlalu rapat.
Tak hanya penjarangan, penyulaman tanaman juga perlu dilakukan. Penyulaman adalah kegiatan mengganti tanaman yang mati atau tanaman dengan pertumbuhan kurang baik dengan tanaman baru yang lebih sehat.
Jenis perawatan lainnya yaitu penyiangan yang tujuannya untuk mengurangi populasi gulma di area budidaya. Setelah penyiangan, Anda juga harus memberikan pupuk susulan setelah 3 minggu setelah tanam.
Pupuk yang diaplikasikan yaitu Urea 20 kg/ha setiap seminggu sekali hingga menjelang panen. Tujuannya untuk menjaga agar nutrisi tanaman tetap terjaga.
Baca juga: Cara Menanam Sawi Menggunakan Botol Plastik Bekas
Langkah pemeliharaan yang terakhir yaitu pengendalian hama dan penyakit. Perawatan ini bisa dilakukan dengan mengendalikan secara mekanis, biologis, maupun kimiawi.