Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Efektif Pengendalian Penyakit Kresek pada Tanaman Padi

Kompas.com - 05/09/2022, 14:53 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak penyakit yang menyerang tanaman padi, salah satunya penyakit kresek atau hawar daun bakteri.

Sesuai dengan namanya, penyakit ini disebabkan bakteri bernama Xanthomonas oryzae. Pengendalian penyakit kresek tanaman padi harus dilakukan segera mungkin apabila sudah timbul gejala.

Baca juga: 5 Cara Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi

Gejala penyakit kresek hampir sama dengan penyakit blast, tapi kedua penyakit ini sebenarnya berbeda. Penyakit blast disebabkan jamur, sedangkan penyakit kresek oleh bakteri.

Hal ini jarang diperhatikan petani sehingga pengendalian yang dilakukan sering kali tidak tepat sasaran. Penyakit kresek menyerang dari tepi daun dengan warna keabu-abuan dan lama-kelamaan menjadi kering. 

Jika tidak segera ditangani, penyakit kresek akan terus melebar ke semua bagian daun sehingga membuatnya tampak mengering. Penurunan jumlah gabah akan terjadi, bahkan dapat menyebabkan gagal panen.

Karena itu penyakit kresek harus dikendalikan sebaik mungkin untuk menjaga produktivitas tanaman dan kualitas panennya tetap baik.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian Indonesia, berikut cara pengendalian penyakit kresek tanaman padi yang efektif dan efisien.

Baca juga: 4 Penyakit Tanaman Padi yang Bisa Menyebabkan Gagal Panen

Pemilihan benih

 

tanaman padiPixabay/mufidpwt tanaman padi

Pilihlah benih tanaman padi yang sehat, tahan penyakit kresek, dan bersertifikat resmi dengan label berwarna biru. Pemilihan benih yang sehat dan terjamin merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk menghindari serangan penyakit kresek.

Pola tanam

Gunakan pola tanam yang baik. Dalam satu tahun tanam, sebaiknya selingi dengan tanaman lain seperti palawija. Pergiliran tanaman padi dengan palawija akan memutus rantai penyebaran penyakit kresek. 

Baca juga: Catat, 5 Manfaat Sekam Padi sebagai Media Tanam

Pemupukan berimbang

Selanjutnya, cara pengendalian penyakit kresek tanaman padi adalah pemupukan berimbang. Pemupukan yang tidak tepat dapat menyebabkan over dosis dan kematian pada tanaman padi.

Selain itu, pemupukan yang tidak seimbang membuat tanaman padi lebih rentan diserang  penyakit kresek.

Bakterisida alami

Ilustrasi tanaman padi yang rusak karena serangan organisme penggangu tanamanSHUTTERSTOCK/LAKKANA SAVAKSURIYAVONG Ilustrasi tanaman padi yang rusak karena serangan organisme penggangu tanaman

Bakterisida adalah jenis pestisida yang digunakan untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan bakteri. Bakterisida alami bisa menjadi salah satu solusi pengendalian penyakit kresek.

Bakterisida alami bisa dibuat dengan memanfaatkan bakteri Cornybacterium. Bakteri ini dapat diperoleh dari laboratorium pertanian atau toko pertanian yang lengkap. 

Baca juga: Mengenal Hama Penggerek Batang Padi dan Cara Mengendalikannya

Bakterisida kimiawi

Apabila semua langkah-langkah di atas belum memberikan hasil dan penyakit kresek tetap menyerang, gunakan bakterisida kimia.

 

Penggunaan bakterisida harus tepat dosis, tepat jenis, tepat waktu,dan tepat cara.

Jenis bakterisida yang dapat digunakan antara lainmemiliki bahan aktif seperti Teramicin dan Agrimicin.

Itulah beberapa cara pengendalian penyakit kresek tanaman padi. Pengendalian yang tepat dapat membuat pertumbuhan dan produktivitas tanaman tetap terjaga dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com