Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Seleksi Benih Padi Pakai Garam dan Telur

Kompas.com - 08/09/2022, 09:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam budidaya padi atau menanam padi, tentu tidak ada petani yang menginginkan hasil produksinya mengalami kegagalan atau tidak mendapatkan hasil.  Namun, tidak sedikit petani yang tidak mengetahui adanya keterkaitan antara satu aspek menanam padi dengan aspek lainnya.

Salah satu aspek penting dalam budidaya padi adalah memilih benih padi yang bermutu dan berkualitas tinggi ketika akan menanam padi.

Pasalnya, benih padi merupakan komponen yang sangat penting untuk meningkatkan produksi padi. Jika kualitas benih yang kurang baik seperti terkena jamur atau membawa bibit penyakit maka akan mengakibatkan kehilangan hasil hingga gagal panen.

Baca juga: 5 Cara Efektif Pengendalian Penyakit Kresek pada Tanaman Padi

Ilustrasi tanaman padi. UNSPLASH/GRAPHIC NODE Ilustrasi tanaman padi.

Dari perlakuan petani tidak sedikit ketika memperoleh benih bantuan ataupun benih yang diambil dari panen musim sebelumnya langsung di rendam dalam air untuk memisahkan antara benih hampa dan yang bernas.

Dari perlakuan tersebut diperolehlah benih yang menurut petani baik, akan tetapi dari pengalaman yang ada didapatkan pertumbuhan bibit padi yang tidak seragam dan menghasilkan produksi yang tidak maksimal.

Ini terjadi karena ternyata benih yang didapat tidak memenuhi syarat tumbuh terbaik atau indikasi retak dan hampa masih mengalami tenggelam didasar.

Saat ini ada cara yang bisa dipilih oleh petani dalam memperoleh benih unggul terbaik, yaitu dengan cara memilih benih unggul padi bernas menggunakan indikator telur dan garam.

Baca juga: 5 Cara Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (8/9/2022), ini bertujuan untuk memisahkan benih yang bernas dari benih yang jelek.

Berikut cara seleksi benih padi menggunakan garam dan telur.

Ilustrasi tanaman padi. PIXABAY/ZCF428526 Ilustrasi tanaman padi.

Bahan dan alat yang dibutuhkan

  • Sekitar 1 kilogram garam dapur
  • Air bersih
  • Satu butir telur segar
  • Ember
  • Pengaduk
  • Benih padi

Cara seleksi benih padi

Sediakan 1 kg benih padi yang akan diseleksi. Kemudian, isi ember dengan 2 liter air.

Tuangkan garam dapur kurang lebih 1 kg ke dalam ember yang telah diisi air. Aduk garam sampai larut.

Baca juga: Cara Menanam Padi Gogo di Lahan Kering

Setelah garam larut, masukkan satu butir telur ayam ke dalam larutan garam, dan perhatikan posisi telur. Jika telur masih terbenam, tambahkan garam sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai telur mengapung pada permukaan air.

Jika telur telah mengambang pada permukaan air, artinya garam tidak perlu ditambah lagi dan siap digunakan untuk seleksi benih.

Tuangkan benih ke dalam larutan garam yang telah diuji tadi. Diamkan sejenak.

Benih yang mengapung adalah benih hampa, sedangkan benih yang tenggelam adalah benih yang bernas. Angkat benih yang hampa (mengapung) dan taruh dalam sebuah wadah, angkat benih yang bernas (tenggelam).

Baca juga: 4 Penyakit Tanaman Padi yang Bisa Menyebabkan Gagal Panen

Kemudian, cuci segera sampai bersih lalu masukan ke dalam karung, diamkan benih yang bernas selama 24 hingga 30 jam.

Tahap perendaman benih

Tujuan perendaman dan pemeraman benih adalah untuk merangsang perkecambahan benih. Berikut cara perendaman benih.

Masukkan benih kedalam karung atau wadah lain yang tembus air. Rendam dalam air selama sehari semalam.

Angkat benih dan tiriskan. Kemudian, benih diperam selama satu hari.

Baca juga: 5 Cara agar Tanaman Padi Tidak Dimakan Tikus

Setelah itu, benih siap disemaikan. Penyemaian sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar akar tanaman tidak putus atau rusak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau