JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam budidaya padi atau menanam padi, tentu tidak ada petani yang menginginkan hasil produksinya mengalami kegagalan atau tidak mendapatkan hasil. Namun, tidak sedikit petani yang tidak mengetahui adanya keterkaitan antara satu aspek menanam padi dengan aspek lainnya.
Salah satu aspek penting dalam budidaya padi adalah memilih benih padi yang bermutu dan berkualitas tinggi ketika akan menanam padi.
Pasalnya, benih padi merupakan komponen yang sangat penting untuk meningkatkan produksi padi. Jika kualitas benih yang kurang baik seperti terkena jamur atau membawa bibit penyakit maka akan mengakibatkan kehilangan hasil hingga gagal panen.
Baca juga: 5 Cara Efektif Pengendalian Penyakit Kresek pada Tanaman Padi
Dari perlakuan petani tidak sedikit ketika memperoleh benih bantuan ataupun benih yang diambil dari panen musim sebelumnya langsung di rendam dalam air untuk memisahkan antara benih hampa dan yang bernas.
Dari perlakuan tersebut diperolehlah benih yang menurut petani baik, akan tetapi dari pengalaman yang ada didapatkan pertumbuhan bibit padi yang tidak seragam dan menghasilkan produksi yang tidak maksimal.
Ini terjadi karena ternyata benih yang didapat tidak memenuhi syarat tumbuh terbaik atau indikasi retak dan hampa masih mengalami tenggelam didasar.
Saat ini ada cara yang bisa dipilih oleh petani dalam memperoleh benih unggul terbaik, yaitu dengan cara memilih benih unggul padi bernas menggunakan indikator telur dan garam.
Baca juga: 5 Cara Pengendalian Hama dan Penyakit pada Tanaman Padi
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (8/9/2022), ini bertujuan untuk memisahkan benih yang bernas dari benih yang jelek.
Berikut cara seleksi benih padi menggunakan garam dan telur.
Sediakan 1 kg benih padi yang akan diseleksi. Kemudian, isi ember dengan 2 liter air.
Tuangkan garam dapur kurang lebih 1 kg ke dalam ember yang telah diisi air. Aduk garam sampai larut.
Baca juga: Cara Menanam Padi Gogo di Lahan Kering
Setelah garam larut, masukkan satu butir telur ayam ke dalam larutan garam, dan perhatikan posisi telur. Jika telur masih terbenam, tambahkan garam sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai telur mengapung pada permukaan air.
Jika telur telah mengambang pada permukaan air, artinya garam tidak perlu ditambah lagi dan siap digunakan untuk seleksi benih.
Tuangkan benih ke dalam larutan garam yang telah diuji tadi. Diamkan sejenak.
Benih yang mengapung adalah benih hampa, sedangkan benih yang tenggelam adalah benih yang bernas. Angkat benih yang hampa (mengapung) dan taruh dalam sebuah wadah, angkat benih yang bernas (tenggelam).
Baca juga: 4 Penyakit Tanaman Padi yang Bisa Menyebabkan Gagal Panen
Kemudian, cuci segera sampai bersih lalu masukan ke dalam karung, diamkan benih yang bernas selama 24 hingga 30 jam.
Tujuan perendaman dan pemeraman benih adalah untuk merangsang perkecambahan benih. Berikut cara perendaman benih.
Masukkan benih kedalam karung atau wadah lain yang tembus air. Rendam dalam air selama sehari semalam.
Angkat benih dan tiriskan. Kemudian, benih diperam selama satu hari.
Baca juga: 5 Cara agar Tanaman Padi Tidak Dimakan Tikus
Setelah itu, benih siap disemaikan. Penyemaian sebaiknya dilakukan dengan hati-hati agar akar tanaman tidak putus atau rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.