JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengurangi risiko kelangkaan pupuk, Anda bisa membuat pupuk organik sendiri dari bahan-bahan yang ada di sekitar. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk membuat pupuk organik adalah sabut kelapa.
Secara umum, dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (12/9/2022), sabut kelapa memiliki banyak manfaat, seperti sebagai bahan baku pembuatan keset, sapu, karpet, sandal, dan pupuk organik cair.
Dalam dunia pertanian dikenal istilah pupuk organik cair atau POC. Sabut kelapa dapat digunakan sebagai bahan baku POC dan memiliki kandungan unsur hara yang sangat tinggi.
Baca juga: Apa Itu Pupuk KCl dan Manfaatnya untuk Tanaman?
Sabut kelapa mengandung bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan tumbuhan untuk memperkuat sistem perakaran. Berikut cara membuat pupuk KCl dari sabut kelapa.
Masukkan sabut kelapa ke dalam ember, kemudian taburkan ragi tape, gula pasir, dan bakteri EM4 ke dalam ember tersebut.
Isi ember yang telah diisi sabut kelapa dengan air hingga sabut kelapa terendam.Tutup ember yang telah diisi sabut kelapa dan air dan diamkan selama dua minggu atau hingga air berubah warna menjadi kecokelatan.
Baca juga: Tips Pemberian Pupuk untuk Tanaman Terong yang Tepat
Pupuk cair diberikan dua kali dalam satu musim tanam. Pertama sebagai pupuk dasar sebelum lahan ditanami atau pada fase pengolahan tanah.
Kemudian kedua, pupuk diberikan setelah padi memasuki masa primordia (awal tumbuh), dengan cara pupuk tanpa tambahan air disemprotkan pada batang.
Warna hitam pada air rendaman sabut kelapa disebabkan oleh larutnya kandungan KCL ke dalam air.
Air larutan rendaman sabut kelapa tersebut telah siap digunakan dan jika air telah habis dipakai, dapat ditambah lagi berulang-ulang sampai air rendaman tersebut menjadi jernih.
Baca juga: Pemberian Pupuk NPK untuk Tanaman, Lebih Baik Ditabur atau Dikocor?
Ada beberapa manfaat pupuk organik cair dari sabut kelapa, di antaranya sebagai berikut.