Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Merawat Pohon Durian agar Panennya Maksimal

Kompas.com - 13 September 2022, 11:57 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Durian merupakan tanaman tahunan yang perawatannya tidak sesering tanaman semusim. Walapun demikian, cara merawat pohon durian perlu dilakukan secara optimal agar hasil panennya maksimal.

Perawatan tanaman durian meliputi pemupukan, pemangkasan, pengairan, dan penyiangan. Mengutip dari buku Bertanam Durian Unggul, berikut penjelasan lengkapnya.

Baca juga: 4 Perawatan Tanaman Durian agar Tumbuh Subur dan Berbuah Banyak

1. Pemberian pupuk yang tepat

Pupuk merupakan salah satu kebutuhan dalam budi daya tanaman yang sangat mempengaruhi hasil panen komoditas pertanian. Pemberian pupuk dapat membantu mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman.

Ilustrasi buah durian, pohon durian.UNSPLASH/HASBI KURNIA Ilustrasi buah durian, pohon durian.

Pada budi daya durian, pemupukan dalam dua fase yaitu saat fase pertumbuhan dan pembuahan. Di fase pertumbuhan, pupuk diberikan mulai dari awal pertumbuhan hingga tanaman berumur tiga tahun.

Pada fase pembuatan, pemupukan dilakukan saat awal pembungaan sampai 60 hari setelah buah terbentuk atau seusai panen. Pemupukan di fase ini dilakukan rutin setiap 15 hari sekali.

Jenis pupuk yang diberikan saat awap pertumbuhan yaitu pupuk NPK yang kaya nitrogen. Sedangkan, jenis pupuk yang diberikan pada fase pembuahan yaitu pupuk cair atau pupuk organik cair.

Baca juga: 8 Jenis Pupuk yang Bagus untuk Pohon Durian

2. Memangkas tanaman

Cara merawat pohon durian berikutnya yaitu melakukan pemangkasan. Kegiatan ini bertujuan agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman maksimal.

Selain itu, memangkas tanaman juga dapat mempermudah pemeliharaan lainnya. Adapun cara memangkas pohon durian, seperti berikut ini.

  • Atur pembentukan tajuk mulai dari tanaman berumur satu tahun. Batang tanaman bisa dipelihara sampai tingginya mencapai 70-100 cm.
  • Setelah batang utamanya mencapai 1, pucuk harus dipangkas sedangkan tunas dan calon cabang primer dibiarkan tumbuh.
  • Pilihlah 6-10 calon cabang primer yang letaknya simetris supaya keseimbangan bentuk tajuk dan percabangan terjaga.
  • Buang tunas liar yang ada pada tanaman saat masa pertumbuhan.
  • Bagian tanaman setinggi 2-3 m merupakan tajuk mahkota dan batang pokok yang kokoh sepanjang 0,7-1 m sebagai penyangga.
  • Pembentukan tajuk tanaman bisa dilakukan dengan cara memelihara satu batang utama dan 10 calon cabang primer.
  • Pemangkasan dilakukan dengan guntung pangkas untuk bagian ranting dan gergaji untuk batang. Pastikan alat untuk memangkas tanaman steril dan bersih dari hama maupun penyakit.
  • Oleskan vaselin, cat minyak, atau oli di bagian tanaman yang sudah dipangkas.

Baca juga: Pedoman Budidaya Durian Unggul agar Panennya Maksimal

Ilustrasi tanaman durian, pohon durian. SHUTTERSTOCK/WIRACHAIPHOTO Ilustrasi tanaman durian, pohon durian.

3. Memastikan ketersediaan air cukup untuk tanaman

Pengairan atau penyiraman merupakan salah satu perawatan tanaman yang tidak boleh dilewatkan. Pasalnya, jika jumlah ketersediaan air kurang maka pertumbuhan tanaman akan terganggu.

Air merupakan kebutuhan makhluk hidup yang harus dipenuhi. Hal ini juga berlaku pada tanaman durian.

Penyiraman dapat dilakukan secara rutin setiap pagi untuk menunjang fotosintesis. Penyiraman bisa dilakukan menggunakan selang atau pompa.

Baca juga: Cara Menanam Durian yang Benar dari Memilih Bibit sampai Panen

Pengairan akan membantu tanaman untuk menyerap hara dan mempertahankan pertumbuhan. Walaupun demikian, air tidak boleh menggenang di area budi daya durian karena bisa menggangu tanaman tersebut.

4. Pengendalian gulma

Gulma merupakan tanaman yang kehadirannya tidak diinginkan dan bisa menggangu pertumbuhan tanaman yang sedang dibudidayakan. Pengendalian gulma atau penyiangan bisa dilakukan secara mekanis atau kimiawi.

Itulah cara merawat tanaman durian yang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Perawatan yang maksimal akan sangat mempengaruhi hasil panen tanaman.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau