Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pohon Durian Musang King Kaki Tiga dan Cara Menanamnya

Kompas.com - 15/09/2022, 16:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi bibit durian musang king.SHUTTERSTOCK/AUGUSTINE BIN JUMAT Ilustrasi bibit durian musang king.

Tanaman biasanya bisa segera berbuah hanya dalam waktu 3-5 tahun saja dengan batang pohon yang masih pendek, namun buahnya sudah bergelantungan.

Pohon durian kaki tiga sangat menguntungkan untuk ditanam di rumah ataupun di perkebunan.

Cara budidaya durian Musang King kaki tiga

Pada dasarnya tidak ada perbedaan dalam membudidayakan duriang Musang King kaki tunggal dengan durian musangking kaki ganda. Hanya saja yang membedakannya adalah pada saat perlakuan penanaman bibit di lahan.

Baca juga: Simak, Cara Merawat Pohon Durian agar Panennya Maksimal

Dalam menanam bibit durian Musang King kaki ganda sebaiknya tiap-tiap kakinya di renggangkan di setiap sisinya. Hal ini bertujuan agar durian Musang King tidak saling bertabrakan dan dapat lebih cepat mendapatkan unsur hara.

1. Pemilihan bibit

Secara umum, pilih bibit durian berasal dari hasil perbanyakan sambung pucuk. Hal ini menjamin sifat unggul indukan diturunkan pada anakannya dan pertumbuhannya berlangsung lebih cepat.

Saat bibit masih muda, jangan sampai terkena sinar matahari secara langsung terus-menerus. Sebab, pada saat itu bibit masih belum kuat dan bisa mengakibatkan daunnya layu atau rusak.

2. Lahan tanam

Berikanlah tempat yang semi teduh agar tidak rusak sekaligus mengoptimalkan pertumbuhannya. Bersihkan lahan dari keberadaan tanaman gulma atau tanaman liar lain yang tumbuh di sekitar daerah yang akan ditanami bibit durian.

Baca juga: Cara Menanam Durian yang Benar dari Memilih Bibit sampai Panen

Gulma dan tanaman lain akan mencuri unsur hara dan nutrisi dari dalam tanah yang diperlukan bibit durian untuk tumbuh. Bersihkan juga pohon-pohon atau tanaman yang berpotensi menghambat masuknya cahaya matahari ke lahan yang akan digunakan untuk menanami bibit.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau