Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pohon Durian Musang King Kaki Tiga dan Cara Menanamnya

Kompas.com - 15/09/2022, 16:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Jangan lupa pohon durian Musang King yang ditanam harus mendapat cukup asupan sinar matahari. Kekurangan sinar matahari mengakibatkan proses fotosintesis pada tanaman durian tidak berjalan, akibatnya pertumbuhan terganggu.

Ilustrasi durian musang king.SHUTTERSTOCK/BARLYPRODUCTION Ilustrasi durian musang king.

3. Lubang tanam

Lubang tanam yang ideal untuk bibit durian Musang king berukuran 50 x 50 x 50 cm untuk bibit yang berukuran setinggi 1 meter. Lalu, pada lubang tanam tersebut lakukan pemberian pupuk kandang terlebih dulu sebelum nantinya ditanamkan bibit tanaman durian.

Berikan pupuk kandang yang kering dan biarkan kira-kira satu hingga dua hari.

Baca juga: Cara Mengatasi Daun Durian yang Menguning dan Rontok

Jarak tanam yang ideal adalah 8 x 8 meter atau 10 x 10 meter. Jarak berukuran tersebut akan memberi kesempatan kepada tanaman durian Musang King untuk tumbuh optimal.

Jarak tanam terlalu dekat berpotensi megakibatkan kompetisi perebutan nutrisi makanan antar tanaman, sehingga pertumbuhan pun terganggu.

Masukkan bibit kedalam lubang tanam, lalu pendam. Kedalaman pemendaman dipaskan dengan tanah yang ikut terbawa bibit di akarnya, jangan sampai lebih atau memendamnya sampai ke batang bibit durian.

Setelah itu, tanah diuruk secara melingkar dan tutup permukaannya dengan jerami atau merang padi. Lakukan penyiraman saat musim kemarau setiap sore harinya demi menjaga kesegaran bibit tanaman.

Baca juga: Cara Menanam Durian yang Benar dari Memilih Bibit sampai Panen

Lakukan penyiangan supaya tanaman durian tidak terganggu oleh gulma dan tanaman liar lainnya, sehingga bisa tumbuh subur dan berbuah lebat serta sehat. Penyiangan dilakukan untuk menghindari persaingan antara tanaman dan rumput disekeliling selama pertumbuhan.

Area penyiangan kurang lebih memiliki diameter 1 meter dari pohon durian. Lakukan juga pemangkasan untuk peremajaan tanaman.

Tanaman yang sudah tua dan kurang produktif perlu diremajakan.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Mengawal Produksi dan Nilai Ekonomi Cengkih Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau