Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Jagung di Musim Kemarau, Bisa Tumbuh Lebih Optimal

Kompas.com - 19/09/2022, 13:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cara menanam jagung tidak sulit, apalagi jika dilakukan di musim kemarau. Pada musim kemarau, jagung akan tumbuh dengan optimal.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Senin (19/9/2022), curah hujan yang dibutuhkan tanaman jagung hanya sekitar 100 hingga 200 mm per bulannya, dan apabila memang tidak pernah turun hujan, maka dibutuhkan pengairan yang rutin secara efektif dan secukupnya saja.

Berikut cara menanam jagung di musim kemarau. 

Baca juga: Kenali, Ini Ciri-ciri dan Jenis Tanaman Jagung

Ilustrasi tanaman jagung.UNSPLASH/KATHERINE VOLKOVSKI Ilustrasi tanaman jagung.

1. Menyiapkan lahan

Lahan yang akan digunakan harus memiliki kondisi tanah yang baik. Tanah yang kering dan berpasir pun masih bisa ditanami, asalkan tidak benar-benar tandus dan sudah tidak ada tanaman yang tumbuh lagi.

Perkembangan tanaman akan membutuhkan unsur hara dan resapan air yang cukup. Tanah yang gembur dan subur tetap menjadi pilihan terbaik untuk menanamnya.

Siapkan lahan di posisi yang dapat terpapar matahari secara langsung dalam intensitas yang besar. Kemudian, bersihkan area di sekitar lubang tanam.

Gali tanah kurang lebih hingga sedalam 25 sampai 30 cm. Apabila ingin membuat beberapa lubang, maka antara lubang yang satu dengan lainnya harus diberi jarak kurang lebih 25 cm juga.

Baca juga: Ciri-ciri Jagung Manis Siap Panen dan Caranya

Apabila lahan tanah terlalu asam yakni memiliki pH di bawah 5, sebaiknya aplikasikan kapur dolomit sebanyak 1 ton per hektar untuk menetralkan keasaman tanah.

Istirahatkan lubang dan juga campuran pupuk dengan tanah tersebut kurang lebih selama satu hingga dua minggu untuk menggemburkan dan mematikan hama atas paparan sinar matahari langsung.

Buat drainase sekitar 4 meter dari lahan untuk mencegah ada air yang menggenang.

Ilustrasi tanaman jagung. pixabay.com/jurajko Ilustrasi tanaman jagung.

2. Persiapan benih

Benih jagung atau bibit jagung yang dipilih harus yang berkualitas karena akan menentukan sifat keturunan nantinya. Perhatikan bahwa jagung memiliki berbagai macam varietas sehingga jangan dicampur ketika menanamnya.

Baca juga: Olahan Jagung: Bisa Jadi Pemanis hingga Pakan Ternak

Pilih benih dari tongkol yang besar dan sehat serta tertutup biji secara penuh dan lurus. Anda dapat membeli benih yang dijual di toko pertanian terdekat apabila kebingungan saat memilih sendiri.

Penanaman jangan dilakukan secara langsung setelah lubang digali karena belum optimal.

Benih jagung harus sehat, tidak cacat, dan aman dari hama penyakit seperti ulat, tungau, kutu, larva, wereng, dan sebagainya.

Untuk 1 lubang tanam, Anda dapat menaburnya sebanyak 1 hingga 2 biji, sehingga siapkan jumlah yang Anda butuhkan.

Baca juga: Cargill Resmikan Pabrik Pengolahan Jagung Basah di Pandaan

3. Penanaman

Menanam jagung harus dilakukan secara hati-hati dan teliti. Semaikan benih dengan jumlah yang sesuai.

Dosis pemupukan disesuaikan dengan keadaan tanah. Pupuk yang digunakan sebaiknya berupa pupuk nitrogen, fosfat, dan kalium, untuk memenuhi kebutuhan unsur hara karena pada lahan kering biasanya komposisinya di dalam tanah lebih sedikit.

Selain itu, penggunaan pupuk juga baik untuk memberikan hasil produksi yang maksimal.

Tutup lubang tanam dengan cara memadatkan serapi mungkin. Hal ini agar perakaran dan pertumbuhan ke depannya kuat.

Baca juga: 3 Tips Menanam Jagung agar Buahnya Besar

Walaupun tanaman jagung memang tidak besar, tapi tetap dibuat rapi agar mudah dalam pengontrolan.

Ilustrasi jagung, tanaman jagung. PIXABAY/COULEUR Ilustrasi jagung, tanaman jagung.

4. Perawatan tanaman

Perawatan terdiri dari beberapa cara. Cara yang harus dilakukan secara rutin adalah penyulaman, dan pemberantasan hama dengan cara penyiangan, pemangkasan, dan menggunakan pestisida.

Pengairan dan pemupukan juga dilakukan dalam jangka waktu yang sesuai.

Penyiraman dilakukan secukupnya saja, apabila pada musim kemarau benar-benar panas, siram sekali dalam sehari dengan porsi yang tidak terlalu banyak. Apabila turun hujan, maka tidak masalah apabila rutinitas pengairan dikurangi.

Baca juga: Varietas Jagung Manis Unggul, Rasanya Manis dan Warnanya Cerah

Pemupukan susulan dilakukan setelah dua bulan dari masa tanam pertama.

Anda harus melakukan penyulaman apabila ada bagian tanaman yang sudah layu atau mati agar tidak merambat pada bagian yang lain. Anda juga dapat melihat cara merawat tanaman yang hampir mati.

Pemberantasan hama menjadi tahap yang paling penting agar tanaman tumbuh dengan optimal, dimana terdiri dari penyiangan, pemangkasan, dan menggunakan pestisida. Penyiangan dan pemangkasan hendaknya dilakukan setiap dua minggu sekali.

Selain mencegah hama, tujuan penyiangan adalah untuk mencegah tumbuhan atau rerumputan liar tumbuh di sekitar area penanaman yang bisa mengganggu pertumbuhan. Pemangkasan ditujukan untuk memudahkan pemilik untuk melakukan pengontrolan apalagi jika tempatnya terbatas.

Zea mays, nama ilmiah tanaman jagungfreepik Zea mays, nama ilmiah tanaman jagung

Kemudian, penggunaan pestisida juga harus disesuaikan dengan porsinya karena bahan kimia dapat mencemari.

Sebagai alternatif, Anda juga dapat memelihara hewan yang dapat memburu hama atau mempelajari cara mengatasi hama tanaman dengan pestisida alami.

Baca juga: Cara Menanam Jagung Tanpa Olah Tanah, Bisa Hemat Biaya Produksi

5. Panen jagung

Masa panen jagung pertama kali tergantung kepada varietas benih sehingga sangat bervariasi. Ada yang sudah panen setelah dua bulan terhitung dari masa tanam, ada juga yang hingga lima bulan.

Selain varietas, faktor-faktor lingkungan dan tata cara perawatan juga menjadi penentu cepat atau lambatnya masa tanam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau