Selain menentukan keberhasilan budidaya, perawatan dan pemeliharaan intensif akan dapat menentukan kualitas hasil panen. Bukan hanya itu, tapi juga ketepatan perawatan dan pemeliharaan akan juga bisa mendongkrak hasil panen.
Adapun hal yang wajib dilakukan pembudidaya demi menjaga kualitas dan kuantitas hasil budidaya jamur tiram antara lain sebagai berikut.
Penyiraman dilakukan minimal dua kali dalam sehari yakni pada pagi dan sore hari. Penyiraman dilakukan menggunakan selang yang pada bagian ujungnya diberi nosel.
Baca juga: 7 Tips Budidaya Jamur Tiram di Rumah agar Tumbuh Subur
Penyiraman dilakukan dengan menyiramkan pada bagian lantai dan atap. Penyiraman harus rutin dilakukan untuk menjaga suhu dan kelembapan di dalam kumbung.
Ketika cuaca panas, maka sebaiknya penyiraman intentitasnya dapat dilakukan dengan cara ditambah frekuensinya.
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara manual, yakni dengan cara membunuh hama yang muncul pada baglog. Sebab, dalam budidaya jamur tidak diperkenankan menggunakan pestisida.
Oleh sebab itu, maka pengendalian secara preventif merupakan metode yang paling tepat.
Baca juga: Tertarik Budi Daya Jamur Tiram? Ini Modal yang Harus Disiapkan
Bila baglog yang digunakan permukaannya telah tertutup sempurna dengan miselium, biasanya dalam satu hingga dua minggu sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen.
Baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg akan menghasilkan jamur sebanyak 0,7 sampai 0,8 kg. Setelah itu, baglog dibuang atau bisa dijadikan bahan kompos.