JAKARTA, KOMPAS.com - Bit merupakan tanaman umbi yang banyak ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1000 mdpl. Namun, untuk bit putih, biasanya ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian 500 mdpl.
Selain ketinggian tempat, tanah yang digunakan untuk menanam buah bit harus subur, gembur, lembap, serta pH 6-7.
Baca juga: Cara Menanam Buah Bit, Kaya Manfaat untuk Kesehatan
Bit sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia, tapi berhasil dibudidayakan di Tanah Air, khususnya Pulau Jawa. Tahapan untuk menanam buah bit sebenarnya tidak berbeda jauh dengan tanaman umbi lainnya.
Dikutip dari buku Mengenal Si Cantik Bit dan Manfaatnya, Rabu (5/10/2022), berikut cara menanam buah bit di dataran tinggi.
Pengolahan tanah menjadi tahapan awal dalam budi daya bit. Lahan harus dibajak dan dicangkul sedalam 25-30 sentimeter (cm).
Di waktu sama, berikan pupuk kandang sebanyak setengah kilogram setiap meter. Setelah itu, ratakan dan haluskan kembali. Siapkan alur dan buat jalur alur sebesar 30 cm.
Baca juga: Bagaimana Cara Mencangkok Tanaman Mangga? Ini Penjelasannya
Perbanyakan buah bit bisa dilakukan menggunakan biji atau vegetatif seperti stek dan penyambungan.
Jika ingin menanam bit dari biji, biji tersebut harus disemai terlebih dahulu dalam polybag khusus semai.
Selanjutnya, cara menanam buah bit adalah memindahkan bibit ke lahan secara hati-hati agar akar tidak rusak. Setelah itu, timbun akar bit dengan media tanam agar pertumbuhannya baik.
Baca juga: Cara Menanam Ubi Jalar Sistem Monokultur dan Tumpang Sari
Saat tanaman baru ditanam, penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore dengan gembor. Penyiraman harus menggunakan gembor yang lubangnya halus agar tidak merusak tanaman.
Hindari melakukan penyiraman secara berlebihan karena pada pertanaman bit tidak boleh ada genangan.
Penjarangan dilakukan saat tanaman bit berumur tiga sampai empat minggu. Tanaman yang tumbuhnya kurang baik sebaiknya dicabut dan diganti dengan tanaman baru. Penjarangan perlu diatur sehingga jarak antartanaman menjadi 15-20 sentimeter.
Baca juga: Cara Memperbanyak Umbi Kentang dengan Stek Tunas
Saat gulma mulai tumbuh di sekitar area budi daya, segera lakukan penyiangan untuk mengurangi populasi gulma.
Selain itu, lakukan pendangiran, yakni menggemburkan tanah di sekitar area akar. Pendangiran dilakukan secara hati-hati agar akar tanaman tidak rusak.
Sebaiknya pendangiran, dilakukan sekali seminggu sehingga pembentukan umbi bisa berlangsung sempurna.
Baca juga: 4 Pemeliharaan Tanaman Kedelai agar Bebas Hama dan Panennya Melimpah
Tanaman bit perlu dipupuk agar pertumbuhannya baik. Pemupukan bisa dilakukan menggunakan 200 kg/ha atau 100 kg Urea, 50 kg TSP, dan 50 kg KCl per hektare.
Pupuk ditebar di sebelah kanan dan kiri tanaman dengan jarak lima cm dari batang tanaman. Pemberian pupuk bisa dilakukan bersama penyiangan.
Hama dan penyakit yang dijumpai pada tanaman bit bisa dikendalikan dengan mengaplikasikan pestisida yang sesuai anjuran.
Baca juga: Cara Memperbanyak Umbi Kentang
Buah bit biasanya dipanen saat berumur dua sampai tiga bulan. Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut umbi secara hati-hati.
Usahakan pemanenan tidak terlambat karena umbi bit yang sudah tua dapat mengeras karena mengayu. Setelah umbi dicabut dari tanah, bersihkan umbi dan daunnya dipotong setengah agar tidak terjadi penguapan berlebihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.