Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memperbanyak Umbi Kentang

Kompas.com - 15/09/2022, 17:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada umumnya tanaman kentang diperbanyak dengan umbinya. Sebelum memperbanyak umbi kentang, sebaiknya Anda mengetahui dulu beberapa macam ukuran umbi kentang yang digunakan sebagai bibit.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (15/9/2022), ada tiga macam ukuran umbi kentang yang bisa digunakan sebagai bibit tanaman, yakni sebagai berikut.

  • Kelas I, berat umbinya sekitar 30-45 gr, atau berdiameter 35-45 mm.
  • Kelas II, berat umbinya sekitar 45-60 gr, atau berdiameter 45-55 mm.
  • Kelas III, berat umbinya sekitar 60-80 gr, atau berdiameter 55-65 mm.

Baca juga: Cara Menanam Kentang yang Benar agar Umbinya Besar

Ilustrasi menanam kentang. PEXELS/PIXABAY Ilustrasi menanam kentang.

Ukuran umbi bibit akan berpengaruh pada produksinya. Umbi kentang yang beratnya lebih dari 80 gram, produktivitasnya tidak lebih baik daripada bibit yang beratnya 45 sampai 80 gram.

Sementara itu, bibit yang bobotnya kurang ari 20 gram produktivitasnya rendah dan dikhawatirkan mengandung virus.

Berikut cara memperbanyak umbi kentang dan hal-hal yang harus diperhatikan.

1. Kondisi lahan

Perhatikan ketinggian lahan sebaiknya di atas 1.000 mdpl, lahan bebas dari sumber hama dan penyakit menular melalui tanah seperti penyakit layu bakteri, busuk cincin, kutil dan nematoda, dekat dengan sumber air.

Baca juga: Cara Menanam Kentang yang Benar, dari Pembibitan sampai Panen

Selain itu, lahan sebaiknya jauh dari pertanaman kentang, tomat, terong, cabai, dan anggota famili Solanaceae lainnya, yakni terisolasi dengan jarak yang dianjurkan 300 sampai 600 meter, serta memperhatikan derajat keasaman tanah atau pH antara 5,5 sampai 6 dan curah hujan dan suhu udara.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Bisnis Domestik dan Ekspor Kacang Mete
Varietas Tanaman
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara
Varietas Tanaman
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat
Varietas Tanaman
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Masa Depan Industri Tembakau Indonesia
Varietas Tanaman
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Menggali Potensi Devisa dari Ekspor Lada Indonesia
Varietas Tanaman
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Potensi Kelapa Genjah dan Pemenuhan Santan
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh
Revitalisasi Kebun Teh
Tips
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Kelapa: Komoditas Strategis, Nasib Petani, dan Arah Kebijakan
Varietas Tanaman
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Menguatkan Posisi Teh Indonesia di Pasar Global
Varietas Tanaman
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Kebangkitan Petani dan Semangat Nasionalisme Baru
Tips
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga
Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global
Membawa Gambir ke Pasar Global
Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan
Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia
Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau