Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jamur Kuping, Banyak Manfaatnya untuk Kesehatan

Kompas.com - 14/10/2022, 20:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jamur kuping (Auricularia auricular) adalah salah satu jamur yang dikenal masyarakat dan banyak dikonsumsi.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (14/10/2022), di balik bentuknya yang unik, manfaat jamur kuping bagi kesehatan tubuh ternyata sangat banyak. Jamur kuping bahkan mampu mengatasi dan mengusir berbagai penyakit degeneratif yang mematikan.

Jamur kuping dikenal sebagai tanaman yang tumbuh liar. Jamur ini memiliki habitat dengan menempel pada batang kayu yang kering ataupun pada pohon yang telah roboh.

Baca juga: Cara Budidaya Jamur Merang, Nilai Ekonominya Tinggi

Ilustrasi jamur kuping basah. SHUTTERSTOCK/ Studio Presence Ilustrasi jamur kuping basah.

Jamur dari spesies Heterobasidiomycetes (jelly fungi) ini mudah dikenali dari bentuknya yang mirip daun telinga atau kuping manusia. Jamur ini juga berwarna coklat tua agak kemerahan dengan tekstur agak kenyal.

Selain rasa yang lezat, manfaat jamur kuping bagi kesehatan tubuh juga sangat besar. Hal ini karena kandungan nutrisinya yang sangat berkhasiat.

Bahkan, jamur kuping telah digunakan sebagai bahan obat tradisional sejak lama.

Karakteristik jamur kuping

Ciri-ciri jamur kuping adalah memiliki tubuh buah yang kenyal mirip gelatin jika dalam keadaan segar. Namun, pada keadaan kering, tubuh buah dari jamur kuping ini akan menjadi keras seperti tulang.

Baca juga: Faktor-faktor yang Menyebabkan Kegagalan Budidaya Jamur Tiram

Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau kadang dengan cuping seperti kuping, memiliki diameter 2 hingga 15 cm, tipis berdaging, dan kenyal.

Warna tubuh buah jamur kuping pada umumnya hitam atau coklat kehitaman. Akan tetapi, ada pula yang memiliki warna coklat tua.

Ilustrasi jamur kuping basah untuk masak. SHUTTERSTOCK/ YANGYANG FANG Ilustrasi jamur kuping basah untuk masak.

Jenis jamur kuping yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah yang memiliki warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil.

Jamur kuping adalah salah satu jamur pangan yang umum dikeringkan terlebih dahulu, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat sehingga jamur ini akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya.

Baca juga: Kenali, 4 Faktor yang Pengaruhi Pertumbuhan Jamur Tiram

Siklus hidup jamur kuping

Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Adapun reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium.

Basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora.

Siklus hidup jamur kuping hampir serupa dengan siklus hidup pada pada jamur tiram dan shiitake, yaitu tubuh buah yang sudah tua akan menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan, dan jumlahnya banyak.

Apabila spora tersebut jatuh pada kondisi dan tempat yang sesuai dengan persyaratan hidupnya (misalnya di kayu mati atau bahan yang mengandung selulosa dan dalam kondisi yang lembap) maka spora tersebut akan berkecambah dan membentuk miselium melalui beberapa fase.

Baca juga: Tahapan Budidaya Jamur Tiram di Rumah, Mudah dan Menguntungkan

Pada fase pertama, miselium primer yang tumbuh akan terus menjadi banyak dan meluas. Selanjutnya akan berkembang menjadi miselium sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselium pada bagian permukaan miselium sekunder dengan diameter sekitar 0,1 cm).

Dari primordial akan tumbuh dan terbentuk kuncup tubuh buah (pada tingkat awal) yang semakin lama akan semakin membesar (kurang lebih 3 hingga 5 hari).

Kemudian, dari primordial akan tumbuh tubuh buah jamur yang bentuknya lebar, yang pada saat tua dapat dipanen.

Ilustrasi jamur kuping basah. SHUTTERSTOCK/ Mamgolovemom Ilustrasi jamur kuping basah.

Kandungan gizi jamur kuping

Kandungan nutrisi jamur kuping sendiri terdiri kadar air, protein, lemak, karbohidrat, sedrat, abu dan nilai energi sebesar 351 kal. Kandungan lemak di dalam jamur, lebih dari 72 persen lemak dalam jamur ini termasuk unsaturated sehingga aman dan sehat jika dimakan.

Baca juga: 4 Tahapan Budidaya Jamur Merang, Bisa Dilakukan di Rumah

Vitamin di dalam jamur ini sendiri terdiri atas thiamine (vitamin B-1), riboflavin (vitamin B-2), niasin, biotin, vitamin, dan sebagainya. Adapun kandungan mineral jamur ini tersusun oleh K, P, Ca, Na, Mg, Cu, dan beberapa elemen mikro lainnya.

Kandungan serat di dalam jamur berkisar antara 7,4 sampai 27,6 persen.

Kandungan nutrisi yang terdapat pada jamur kuping per 100 gram, yaitu air 14,8 gram, energi 284 kkal, protein 9,25 gram, lemak 0,73 gram, karbohidrat 73 gram, serat 70,1 gram, ampas 2,21 gram. Pada jamur kuping terdapat pula berbagai macam vitamin dan mineral.

Jenis vitamin yang ada dalam jamur kuping adalah thiamin 0.015 mg, riboflavin 0.844 mg, niacin 6.267 mg, asam pantotenat 0.481 mg, vitamin B6 0.112 mg, dan folat 38 mcg.

Baca juga: Mengenal Baglog Jamur Tiram dan Cara Membuatnya

Sementara itu, mineral yang terkandung dalam jamur kuping adalah kalsium 159 mg, besi 5.88 mg, magnesium 83 mg, fosfor 184 mg, kalium 754 mg, natrium 35 mg, seng 1.32 mg, tembaga 0.183 mg, mangan 1.951 mg, dan selenium 128 mcg.

Pada jamur tiram dan shiitake, yaitu tubuh buah yang sudah tua akan menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan, dan jumlahnya banyak.

Apabila spora tersebut jatuh pada kondisi dan tempat yang sesuai dengan persyaratan hidupnya (misalnya di kayu mati atau bahan yang mengandung selulosa dan dalam kondisi yang lembap) maka spora tersebut akan berkecambah dan membentuk miselium melalui beberapa fase.

Pada fase pertama, miselium primer yang tumbuh akan terus menjadi banyak dan meluas. Selanjutnya akan berkembang menjadi miselium sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselium pada bagian permukaan miselium sekunder dengan diameter sekitar 0,1 cm).

Ilustrasi jamur kuping. SHUTTERSTOCK/IWCIAGR Ilustrasi jamur kuping.

Dari primordial akan tumbuh dan terbentuk kuncup tubuh buah (pada tingkat awal) yang semakin lama akan semakin membesar (kurang lebih 3 hingga 5 hari).

Kemudian, dari primordial akan tumbuh tubuh buah jamur yang bentuknya lebar, yang pada saat tua dapat dipanen.

Baca juga: Cara Budidaya Jamur Tiram Pakai Serbuk Gergaji, Sederhana dan Mudah

Manfaat jamur kuping untuk kesehatan

Saat ini banyak orang yang telah membudidayakan jamur kuping setelah diketahui khasiatnya yang luar biasa. Berikut beberapa manfaat jamur kuping untuk kesehatan.

1. Mengatasi kanker dan penyakit degeneratif

Lendir dalam jamur kuping juga efektif dalam mengatasi berbagai penyakit degeneratif. Jamur ini ampuh menangkal dan mengatasi kanker, meredakan hipertensi, dan menghambat penggumpalan darah.

2. Menurunkan kolesterol

Jamur kuping juga mampu meningkatkan sirkulasi darah juga berdampak positif dalam menurunkan kadar kolesterol darah. Konsumsi jamur ini akan berguna untuk menurunkan trigliserida dan kolesterol LDL dalam darah.

3. Melancarkan sirkulasi darah

Kandungan jamur kuping juga bersifat antikoagulan yang dapat mengencerkan darah dan mencegah pembekuan darah. Aliran darah yang lancar dan terjaga sangat berguna untuk mencegah komplikasi berbagai penyakit.

Baca juga: Manfaat Air Kelapa untuk Budidaya Jamur Tiram, Tingkatkan Produksi

4. Menekan risiko penyakit kardiovaskular

Jamur kuping diketahui banyak mengandung zat antioksidan yang ampuh menangkal radikal bebas. Manfaat jamur kuping untuk jantung karena ampuh menurunkan kolesterol sehingga menekan risiko penyakit kardiovaskular.

5. Melancarkan pencernaan

Kandungan serat yang tinggi dalam jamur ini sangat berguna untuk melancarkan pencernaan. Kandungan ini juga berguna untuk mengatasi gangguan perut seperti diare dan buang air besar tidak lancar.

6. Menurunkan berat badan

Kandungan serat dan kalori jamur kuping yang rendah juga berguna untuk dijadikan menu diet menurunkan berat badan. Seporsi jamur kuping yang dikonsumsi setiap hari mampu memenuhi 50 persen kebutuhan serat harian tubuh.

Ilustrasi jamur kuping kering. SHUTTERSTOCK/ Yessi Frenda Ilustrasi jamur kuping kering.

7. Mencegah penyakit anemia

Penyakit anemia terutama disebabkan kurangnya zat besi yang berfungsi dalam pembentukan sel darah. Oleh sebab itu, mengonsumsi seporsi jamur kuping mampu mencukupi hingga 21 persen kebutuhan zat besi harian Anda.

8. Menangkal racun

Manfaat jamur kuping juga bisa diperoleh dari kandungan lendirnya yang ampuh untuk menangkal racun. Jika Anda mengalami keracunan dari makanan, segera makan jamur ini untuk mengatasinya.

Baca juga: 10 Jamur yang Banyak Dikonsumsi Masyarakat, Apa Saja?

9. Meredakan wasir

Kandungan serat yang tinggi dalam jamur kuping bukan hanya ampuh untuk melancarkan pencernaan namun juga bisa meringankan atau meredakan wasir. Apalagi jamur juga ampuh melancarkan darah yang baik untuk meringankan wasir.

10. Baik untuk penderita diabetes

Jamur kuping juga sangat baik untuk menjadi menu diet ketat bagi penderita diabetes. Selain seratnya yang tinggi, jamur ini juga rendah gula sehingga aman dan baik dikonsumsi orang yang menderita diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau