JAKARTA, KOMPAS.com - Pada saat panen raya, kulit kopi sering terbuang begitu saja, sehingga menyebabkan bau busuk yang menyengat. Padahal, kulit kopi dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat pupuk organik cair.
Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (14/10/2022), berdasarkan data Pusat Penelitian Kopi Kakao, kadar C-organik kulit buah kopi adalah 45,3 persen, kadar nitrogen 2,98 persen, fosfor 0,18 persen, dan kalium 2,26 persen.
Oleh karena itu, salah satu pemanfaatan limbah kulit kopi dapat digunakan sebagai bahan utama pupuk organik cair (POC). Salah satu manfaat pupuk organik cair dari kulit kopi adalah sebagai perangsang pertumbuhan generatif pada tanaman.
Baca juga: Apa Itu Pupuk Bokashi dan Manfaatnya untuk Tanaman?
Dengan demikian, tidak disarankan untuk mengaplikasikan POC kulit kopi saat tanaman masih berada pada fase vegetatif. Pengaplikasian POC kulit kopi saat fase vegetatif dapat menyebabkan tanaman tersebut mati ataupun kerdil.
Berikut cara membuat pupuk organik cair dari kulit kopi.
Baca juga: Panduan Pupuk Tanaman Cabai Rawit agar Subur dan Berbuah Lebat
Siapkan bahan dan wadah kapasitas 20 liter untuk tempat fermentasi. Masukkan semua bahan ke dalam wadah.
Bahan pertama yang dimasukkan adalah air, kemudian diikuiti dengan kulit kopi dan telur yang telah dikocok. Tutup rapat wadah tersebut agar fermentasi berjalan sempurna.
Fermentasi dilakukan selama empat hingga lima hari. Letakkan wadah di tempat kering dan tidak terpapar sinar matahari langsung.
Setelah kulit kopi terfermentasi, langkah selanjutnya adalah menyaring atau memisahkan kulit kopi dengan airnya. Kulit kopi yang telah disaring bisa dicampurkan ke kotoran hewan untuk menjadi pupuk kandang.
Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pupuk Bokashi Sendiri di Rumah
Kemudian untuk air saringan diwadahi di botol-botol. Dosis penyemprotan adalah 10 ml POC ditambah 2 hingga 3 liter air.
Adapun dosis jika dikocorkan adalah 10 ml POC ditambah 1 hingga 2 liter air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.