Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Jeruk Lemon Cui di Pot

Kompas.com - 16 Oktober 2022, 09:14 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu varietas jeruk yang ada di Indonesia adalah jeruk lemon cui (Citrus microcarpa), yang juga dikenal dengan nama jeruk kasturi, jeruk manado, atau lemon cina. Lemon cui banyak dijumpai di wilayah Indonesia bagian timur, seperti di Sulawesi dan Maluku.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Minggu (16/10/2022), secara fisik, buah lemon cui memiliki ukuran mini seperti jeruk nipis. Buahnya memiliki diameter 3 sampai 4 cm dan berwarna kuning semburat hijau.

Kulit buahnya lebih halus dan lunak. Daunnya berwarna hijau tua mengkilap dan berakar tunggang.

Baca juga: 5 Jenis Perawatan Jeruk Baby agar Tumbuh dengan Baik

Ilustrasi tanaman jeruk lemon cui atau jeruk kasturi. PIXABAY/HARTONO SUBAGIO Ilustrasi tanaman jeruk lemon cui atau jeruk kasturi.

Keistimewaan jeruk lemon cui adalah pertumbuhannya terbilang mudah dan cepat, serta memiliki aroma yang sangat kuat dan memiliki rasa asam yang khas.

Lemon cui mengandung vitamin C dan berbagai mineral penting, sehingga tak heran jika lemon cui ini memiliki banyak manfaat.

Di bidang farmasi dan kosmetik, kandungan senyawa limonin dan hesperedin memiliki efek ekspektorat (mengencerkan lendir), antiseptik, antioksidan, antitoksik (mengeluarkan racun), diuretik (peluruh kencing), antiradang, dan astringent.

Kandungan saponin dan flavonoid dalam buah lemon cui juga berperan dalam penanganan diabetes dan jantung. Senyawa fitokimianya juga bisa menghambat pertumbuhan mikroba.

Baca juga: Perbedaan Jeruk Nipis, Jeruk Purut, Jeruk Limau, dan Jeruk Lemon

Selain itu, asam folat yang terkandung dalam lemon cui juga bermanfaat bagi ibu hamil dan mencegah cacar bawaan pada bayi.

Anda dapat menanam lemon cui di pot untuk dapat memanennya dan menikmatinya di rumah bersama keluarga.

Ilustrasi tanaman lemon cui. PIXABAY/HARTONO SUBAGIO Ilustrasi tanaman lemon cui.

Cara menanam lemon cui di pot

1. Pemilihan pot

Untuk pemilihan pot tanaman, Anda dapat menggunakan pot plastik, ember bekas cat, jerigen minyak, galon bekas, dan sebagainya. Ukuran pot harus disesuaikan dengan besar kecilnya ukuran tanaman.

2. Pemilihan bibit lemon cui

Bibit lemon cui bisa diperoleh dari pembudidaya bibit buah-buahan. Bibit tersebut bisa berasal dari perbanyakan vegetatif baik itu dari okulasi, cangkokan, maupun sambungan.

Baca juga: Cara Perbanyakan Jeruk Besar dengan Sistem Sambung

3. Persiapan media tanam dan penanaman lemon cui

Media tanam yang bisa digunakan untuk menanam lemon cui adalah tanah yang subur. Media tanam yang dapat digunakan yaitu campuran tanah, sekam dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1.

Sebelum melakukan penanaman, lubang bagian dasar pot ditutup dengan menggunakan pecahan genteng, lalu lapisi atasnya dengan batu kerikil dan pasir secukupnya. Selanjutnya, masukkan media tanam yang telah dibuat dengan volume sepertiga saja.

Kemudian, pangkas sebagian akar bibit lemon cui. Jangan sampai ada akar tunggang yang terlalu panjang. Letakkan bibit di tengah-tengah pot, lalu isi media tanam lagi.

Setelah itu, lakukan penyiraman dengan sedikit air agar tanah memadat.

Baca juga: 7 Varietas Jeruk Besar Unggulan yang Ada di indonesia

4. Perawatan dan pemeliharaan tanaman lemon cui

Tanaman lemon cui di pot kebutuhan sinar matahari harus cukup. Kebutuhan penyinarannya setiap hari sekira 5 jam.

Untuk itu, letakkan tanaman pada posisi yang tidak terlalu teduh lalu lakukan penyiraman secara teratur.

Jika tanaman lemon cui sudah berumur 3 sampai 4 tahun, sebaiknya lakukan repotting. Caranya, pangkas lebih dulu cabang tanaman sebanyak sepertiganya.

Ilustrasi buah lemon cui. SHUTTERSTOCK/ANNY TA Ilustrasi buah lemon cui.

Biarkan tanah mengering selama dua sampai tiga hari, tanpa melakukan penyiraman. Angkat tanaman dan buang sebagian tanahnya.

Baca juga: Simak, Ini Cara Budidaya Jeruk Besar

Jangan lupa, siapkan pot baru yang ukurannya lebih besar dan tentu saja media tanam baru. Isi pot dengan tanah pengganti, lalu tanamkan lemon cui sekali lagi.

Agar tanaman lemon cui ini dapat berbuah produktif, maka lakukan pemupukan setiap empat bulan sekali. Gunakan pupuk organik atau kompos sekitar 1 kg untuk setiap pot yang berdiamater 40 sampai 50cm dan seterusnya.

Lakukan pula pemangkasan, selain untuk meningkatkan produktivitas buah, pemangkasan juga dimaksudkan untuk mempercantik penampilan. Idealnya, perbatangan tanaman lemon cui yaitu 1, 3, dan 9 yang akan menghasilkan 27 cabang atau ranting tersier.

Artinya, satu batang pokok setinggi 50 sampai 100 cm hanya memiliki tiga cabang primer yang posisinya berimbang (panjang cabang primer 30 sampai 50 cm) dan sembilan cabang sekunder. Dengan demikian, cabang atau ranting lainnya dibuang saja.

Baca juga: Cara Menanam Jeruk Baby agar Panennya Melimpah

Adapun pembuahan akan terjadi pada ranting-ranting tersier.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau