Pilih cabang pohon alpukat yang subur dan sudah tua. Cabang tersebut tidak boleh terlalu besar dengan diameter batang sekitar 3 sampai 5 cm, dan tidak memiliki cabang baru yang terlalu banyak.
Kupas kulit cabang yang sudah dipilih tadi sekitar 10 sampai 15 cm. Pengupasan dilakukan sekitar 5 sampai 10 cm dari cabang utama.
Setelah dikupas, balut dengan tanah subur (campuran tanah, pupuk kandang dan sekam padi) dengan ketebalan 7 sampai 10 cm.
Baca juga: Mudah, Ini Cara Menanam Alpukat dari Biji
Bungkus balutan tanah tersebut menggunakan sabut kelapa. Siram secara rutin pagi dan sore hari.
Setelah cangkokan tumbuh mengeluarkan akar, maka potong pangkal cabang yang dicangkok tersebut (sekitar 2 sampai 3 cm dari cangkokan). Semaikan dalam polybag atau pot, dan letakkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung hingga bibit cangkokan benar-benar tumbuh.
Siram secara rutin agar bibit cangkokan tersebut mampu beradaptasi dengan baik sebelum bibit ditanam di lahan permanen.
Buah alpukat yang akan dijadikan bibit haruslah buah yang sudah tua diketahui kualitas rasanya. Biji alpukat bisa langsung ditanam dengan memperhatikan posisi biji atau bisa juga disemaikan di air hingga muncul akar dan tunas pada biji.
Baca juga: Cara Menanam Alpukat agar Cepat Berbuah
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan budidaya alpukat dari biji yakni sebagai berikut.
Pilih buah alpukat yang sudah tua, matang, dan lembut. Potong melingkar daging buah alpukat dengan hati-hati agar tidak mengenai dan merusak biji buah alpukat tersebut.