Tahap awal penerapan teknologi jajar legowo ini adalah memilih varietas unggul jagung dengan mempertimbangkan aspek tanah dan iklim (lingkungan), minat petani, potensi hasil tinggi, tahan terhadap hama penyakit serta potensi produksi untuk pakan ternak.
Baca juga: Manfaat Fosfor untuk Tanaman Jagung dan Gejala Kekurangannya
Benih yang akan ditanam hendaknya dari benih yang unggul dan cocok dengan kondisi setempat. Jumlah benih yang dibutuhkan 20 sampai 25 kg per hektar.
Lakukan pemberian pupuk kandang pada lahan sebelum tanam. Lahan yang akan ditanami jagung hendaknya diolah terlebih dahulu agar pertumbuhannya seragam.
Waktu tanam yang baik disesuaikan dengan lokasi penanaman. Apabila ditanam pada musim hujan, maka saluran drainase dibuat agar mempermudah pembuangan air berlebih di musim hujan.
Masukkan 1 benih per satu lubang tanam. Jarak tanam yang digunakan adalah jarak tanam 20 cm x 50 cm x 100 cm.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Tanaman Jagung Kekurangan Nitrogen, Apa Saja?
Pemupukan dilakukan agar tanaman tumbuh subur dan optimaln. Pemupukan dapat dilakukan dua kali, yaitu saat tanaman berumur 10 hari setelah tanam (HST) dan 35 HST dengan dosis disesuikan kondisi tanaman.
Tanaman jagung termasuk komoditas yang tidak memerlukan air, paling tidak tanaman jagung selama proses budidayanya hanya memerlukan lima kali pengairan, yaitu fase pertumbuhan awal 15 HST, tahap vegetatif 35 HST, fase generatif atau bunga pada 55 HST, fase pengisian benih pada 70 HST, dan tahap pematangan pada 85 HST.