JAKARTA, KOMPAS.com - Ubi ungu merupakan jenis ubi yang banyak disukai. Rasanya ubi ini manis dan tekstur daging umbinya empuk ketika sudah diolah.
Tak hanya rasanya yang enak, ubi ungu juga mengandung zat gizi seperti kalsium, magnesium, fosfor, sodium, zat besi, kalium, dan beberapa vitamin. Hal inilah yang membuat ubi ungu bermanfaat bagi kesehatan, seperti; meningkatkan imun tubuh, meredakan peradangan, mengatasi infeksi, dan lain sebagainya.
Cara menanam ubi ungu tidak sulit. Tanaman umbi ini cocok dibudidayakan di daerah tropis dengan cuaca panas dan lembap.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (29/10/2022), berikut cara budidaya ubi ungu agar umbinya besar dan panennya melimpah.
Baca juga: Cara Menanam Ubi Jalar Sistem Monokultur dan Tumpang Sari
Bibit ubi ungu bisa diperbanyak dengan cara generatif maupun vegetatif. Cara pertama yaitu perbanyakan lewat umbi.
Caranya perbanyakan ini dilakukan dengan menggunakan umbi berkualitas yang sehat, kemudian tempatkan umbi tersebut di tempat lembap dan teduh sampai keluar tunas. Tunas tersebut kemudian dipotong.
Cara kedua yaitu dengan memperbanyak menggunakan stek batang. Caranya yaitu potong batang tanaman induk yang pertumbuhannya baik.
Kemudian, buang daun yang masih menempel pada batang tersebut. ikat batang yang distek dan biarkan di tempat teduh selama seminggu.
Baca juga: Cara Menanam Singkong yang Benar agar Produktivitasnya Melimpah
Kondisi lahan yang cocok untuk menanam ubi jalar yaitu tanah lempung berpasir, gembur, mengandung hara, dan mempunyai drainase yang baik. Ubi ungu yang ditanam pada lahan kering, kualitasnya akan turun dan mudah terserang hama maupun penyakit.
Selain kesuburan tanah, tingkat keasaman tanah juga perlu diperhatikan. Tanaman ubi ungu akan tumbuh dengan baik pada tanah dengan pH 5,5-7,5.
Oleh karena itu, lahan yang akan digunakan untuk menanam ubi ungu perlu diolah terlebih dahulu sampai gembur. Setelah itu, buat dengan dengan tinggi 30-40 cm, lebar 60-100 cm, dan jarak antar bedengan 40-60 cm.
Selanjutnya, beri juga pupuk kandang atau kompos sebagai pupuk organik. Campurkan pupuk sebanyak 20 ton per hektare saat pembuatan bedengan.
Baca juga: Cara Menanam Singkong Gajah yang Benar
Cara menanam ubi ungu yaitu dengan membenamkan 2/3 stek bibit tanaman ke dalam tanah. Beri jarak antar tanaman sekitar 30 cm dan jarak antar bari sekitar 40 cm.
Di awal pertumbuhan, lakukan penyiraman secara rutin pada pagi dan sore hari. Selain itu, penyulaman juga diperlukan apabila ditemukan tanaman yang mati atau pertumbuhannya tidak baik.
Saat tanaman memasuki umur 4 minggu setelah tanam, lakukan pembongkaran tanah di kanan dan kiri tanaman. Kegiatan ini bertujuan agar akar tanaman tidak menjalar ke banyak tempat.
Baca juga: Cara Menanam Kentang yang Benar agar Umbinya Besar
Dengan demikian, umbi terkonsentrasi pada jalur penanaman. Kegiatan ini juga bisa dibarengi dengan penyiangan atau pembersihan gulma.
Saat tanaman berumur 6-8 minggu, tanah yang sudah dibongkar, ditutup kembali sembari merapikan akar yang keluar dari jalur penanaman. Pemeliharaan ini diperlukan agar umbi yang dihasilkan memiliki ukuran yang optimal.
Umumnya, tanaman ubi bisa dipanen ketika memasuki umur 3,5-4 bulan. Pemanenan sebaiknya dilakukan secepat mungkin sebelum musim hujan tiba.
Pasalnya, jika umbi yang sudah siap panen tertimpa hujan, maka umbi tersebut bisa busuk dan menyebabkan gagal panen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.