JAKARTA, KOMPAS.com - Porang (Amorphophallus muelleri) kini banyak dilirik oleh petani untuk ditanam. Porang adalah komoditas unggulan yang berorientasi ekspor.
Dikutip dari Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (25/8/2022), porang banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, dan untuk pembuatan lem dan jelly yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke luar negeri, termasuk Jepang dan China.
Tanaman porang bisa tumbuh sampai 1,5 meter tingginya dan mampu menghasilkan sejumlah umbi-umbian yang banyak. Tanaman ini umumnya tumbuh di bawah pepohonan penyangga seperti pohon jati.
Baca juga: Manfaat Tanaman Porang, dari Bahan Pangan hingga Bahan Baku Industri
Selain itu, tanaman ini juga memiliki kandungan zat glucomanan dan biasa dijadikan sebagai bahan utama untuk produk lem, jelly, tepung, kosmetik dan penjernih air.
Dalam satu hektar lahan umumnya bisa ditanam hingga 40.000 bibit porang.
Waktu panen budidaya porang berkisar 1,5 tahun pasca penanaman dengan setiap tanaman yang akan memiliki berat sekitar 2 kg, artinya setiap hektar akan mampu menghasilkan 80 ton porang.
Untuk Anda yang ingin budidaya tanaman yang prospektif ini, berikut cara menanam porang yang perlu diketahui.
Baca juga: Apa Itu Tanaman Porang?
Syarat tumbuh agar tanaman porang bisa tumbuh secara maksimal dan juga subur. Tanaman porang memang mampu tumbuh pada jenis tanah apa saja.
Namun, untuk memperoleh hasil yang baik, Anda disarankan untuk menyiapkan suatu tanah yang gembur dan juga subur, serta tidak tergenang air. Pastikan tingkat keasaman tanah atau pH berada antara 6 hingga 7.