JAKARTA, KOMPAS.com - Jeruk merupakan buah yang banyak tumbuh di daerah subtropis. Meski demikian, tanaman tahunan ini juga bisa tumbuh di Indonesia.
Budi daya jeruk di Indonesia bisa dilakukan di dataran rendah maupun tinggi. Jenis jeruk yang tumbuh di Indonesia pun sangat beragam, salah satunya jeruk kunci.
Baca juga: Simak, Budidaya Jeruk yang Benar agar Buahnya Melimpah
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (31/10/2022), jeruk kunci merupakan tanaman jeruk yang banyak tumbuh di Bangka Belitung. Jeruk ini diketahui memiliki tekstur lembut, mudah diperas, dan rasanya asam khas.
Hal itulah yang membedakan jeruk kunci dengan jeruk lainnya. Berikut cara menanam jeruk kunci yang benar supaya berbuah banyak seperti berikut.
Bibit jeruk bisa didapat dari perbanyakan vegetatif seperti cangkok, sambung, atau okulasi. Bibit yang ditanam harus memiliki pertumbuhan dan perakaran normal.
Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pestisida Alami dari Jeruk Nipis
Sebelum ditanami, lahan budidaya harus diberikan terlebih dahulu dari gulma dan bebatuan. Setelah itu, buat lubang tanam dan beri jarak antar lubang tanam.
Kemudian, penutup lubang tanam dicampur dengan pupuk kandang. Jika tanah terlalu asam, maka tambahkan kapur dolomit untuk menetralkan pH.
Baca juga: Cara Budidaya Jeruk Keprok, Varietas Lokal Unggulan Indonesia
Bibit jeruk kunci yang sudah siap tanam diletakkan dalam lubang tanam, kemudian tutup dengan tanah sembari dipadatkan. Setelah itu, pasang ajir agar bibit tetap tumbuh tegak.
Pengaturan cabang diperlukan agar tanaman tumbuh baik. Pengaturan cabang dilakukan dengan pola 1-3-9.
Artinya, setiap pohon yang terdiri atas satu batang utama mendukung tiga cabang primer. Kemudian, cabang primer tersebut mendukung tiga cabang sekunder.
Baca juga: Cara Menanam Jeruk Lemon Cui di Pot
Pengairan diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Akan tetapi, setelah panen, lahan perlu dikeringkan sekitar tiga bulan untuk memicu pembungaan.
Untuk menghemat ketersediaan air, petani jeruk bisa memasang mulsa plastik hitam perak. Penggunaan mulsa juga berguna menekan populasi gulma di lahan tersebut.
Agar pertumbuhan dan produksi tanaman optimal, tanaman perlu dipupuk. Pada awal pertumbuhan, tanaman memerlukan pupuk yang mengandung nitrogen.
Adapun saat memasuki umur produktif, diberikan pupuk yang kaya nitrogen, fosfor, dan kalium.
Baca juga: Cara Perbanyakan Jeruk Besar dengan Sistem Sambung
Penjarangan buah diperlukan untuk menghasilkan buah berkualitas tinggi dan menjaga kestabilan produksi. Penjarangan buah dilakukan dengan membuang buah yang cacat, terserangan hama dan penyakit, serta berukuran kecil.
Dalam satu tandan, sisakan dua buah saja yang kualitasnya terbaik.
Pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan dengan mengaplikasikan pestisida. Namun, aplikasi pestisida harus dilakukan sesuai dosis anjuran agar tidak menyebabkan resistensi pada hama maupun patogen penyebab penyakit.
Baca juga: Perbedaan Jeruk Nipis, Jeruk Purut, Jeruk Limau, dan Jeruk Lemon
Pemanenan dilakukan saat buah sudah matang secara optimal. Pemanenan sebaiknya dilakukan saat cuaca cerah.
Cara panennya adalah menggunting tangkai buah dan menyimpan buah dalam keranjang yang bersih serta sudah dilapisi karung plastik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.