Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Jeruk Kunci agar Berbuah Banyak

Kompas.com - 31 Oktober 2022, 16:10 WIB
Siti Nur Aeni ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jeruk merupakan buah yang banyak tumbuh di daerah subtropis. Meski demikian, tanaman tahunan ini juga bisa tumbuh di Indonesia.

Budi daya jeruk di Indonesia bisa dilakukan di dataran rendah maupun tinggi. Jenis jeruk yang tumbuh di Indonesia pun sangat beragam, salah satunya jeruk kunci.

Baca juga: Simak, Budidaya Jeruk yang Benar agar Buahnya Melimpah

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (31/10/2022), jeruk kunci merupakan tanaman jeruk yang banyak tumbuh di Bangka Belitung. Jeruk ini diketahui memiliki tekstur lembut, mudah diperas, dan rasanya asam khas.

Hal itulah yang membedakan jeruk kunci dengan jeruk lainnya. Berikut cara menanam jeruk kunci yang benar supaya berbuah banyak seperti berikut.

Ilustrasi tanaman jeruk, tanaman buah jeruk di pot. PIXABAY/GK VON SKODDEHEIMEN Ilustrasi tanaman jeruk, tanaman buah jeruk di pot.

Pemilihan bibit

Bibit jeruk bisa didapat dari perbanyakan vegetatif seperti cangkok, sambung, atau okulasi. Bibit yang ditanam harus memiliki pertumbuhan dan perakaran normal. 

Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pestisida Alami dari Jeruk Nipis

Pengelolaan lahan

Sebelum ditanami, lahan budidaya harus diberikan terlebih dahulu dari gulma dan bebatuan. Setelah itu, buat lubang tanam dan beri jarak antar lubang tanam.

Kemudian, penutup lubang tanam dicampur dengan pupuk kandang. Jika tanah terlalu asam, maka tambahkan kapur dolomit untuk menetralkan pH.

Baca juga: Cara Budidaya Jeruk Keprok, Varietas Lokal Unggulan Indonesia

Penanaman

Bibit jeruk kunci yang sudah siap tanam diletakkan dalam lubang tanam, kemudian tutup dengan tanah sembari dipadatkan. Setelah itu, pasang ajir agar bibit tetap tumbuh tegak.

Pengaturan cabang

Pengaturan cabang diperlukan agar tanaman tumbuh baik. Pengaturan cabang dilakukan dengan pola 1-3-9.

Artinya, setiap pohon yang terdiri atas satu batang utama mendukung tiga cabang primer. Kemudian, cabang primer tersebut mendukung tiga cabang sekunder.

Baca juga: Cara Menanam Jeruk Lemon Cui di Pot

Pengairan

Pengairan diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Akan tetapi, setelah panen, lahan perlu dikeringkan sekitar tiga bulan untuk memicu pembungaan.

Ilustrasi pohon jerukSHUTTERSTOCK/WIWIK WAHYUDI Ilustrasi pohon jeruk

Untuk menghemat ketersediaan air, petani jeruk bisa memasang mulsa plastik hitam perak. Penggunaan mulsa juga berguna menekan populasi gulma di lahan tersebut.

Pemupukan

Agar pertumbuhan dan produksi tanaman optimal,  tanaman perlu dipupuk. Pada awal pertumbuhan, tanaman memerlukan pupuk yang mengandung nitrogen.

Adapun saat memasuki umur produktif, diberikan pupuk yang kaya nitrogen, fosfor, dan kalium.

Baca juga: Cara Perbanyakan Jeruk Besar dengan Sistem Sambung

Penjarangan buah

Penjarangan buah diperlukan untuk menghasilkan buah berkualitas tinggi dan menjaga kestabilan produksi. Penjarangan buah dilakukan dengan membuang buah yang cacat, terserangan hama dan penyakit, serta berukuran kecil.

Dalam satu tandan, sisakan dua buah saja yang kualitasnya terbaik.

Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan dengan mengaplikasikan pestisida. Namun, aplikasi pestisida harus dilakukan sesuai dosis anjuran agar tidak menyebabkan resistensi pada hama maupun patogen penyebab penyakit. 

Baca juga: Perbedaan Jeruk Nipis, Jeruk Purut, Jeruk Limau, dan Jeruk Lemon

Panen

Pemanenan dilakukan saat buah sudah matang secara optimal. Pemanenan sebaiknya dilakukan saat cuaca cerah.

Cara panennya adalah menggunting tangkai buah dan menyimpan buah dalam keranjang yang bersih serta sudah dilapisi karung plastik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau