Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Tips Menanam Cabai Rawit di Gunung agar Pertumbuhannya Baik

Kompas.com - 01/11/2022, 14:14 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

Gunakan media tanam terbaik

Cara menanam cabe rawit di gunung memang mudah. Akan tetapi, salah satu faktor keberhasilan budidaya tanaman ini yaitu penggunaan media tanam terbaik.

Media tanam yang cocok untuk menanam cabai rawit yaitu tanah kebun sebanyak 50 persen, kompos organik 30 persen, dan sabut kelapa atau gambut kelapa (cocopeat) sebanyak 20 persen.

Baca juga: Pedoman Cara Menanam Cabe Rawit di Gunung agar Berbuah Lebat

Potong daun bagian atas

Tips budidaya cabai rawit di gunung berikutnya yaitu memotong daun cabai rawit bagian atas. Kegiatan ini dilakukan 3 hari setelah bibit ditanam.

Ilustrasi tanaman cabai rawit. SHUTTERSTOCK/STEFANYRENES Ilustrasi tanaman cabai rawit.

Berikan pupuk berimbang

Pemupukan dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanah, sehingga bisa menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Pemupukan susulan pertama, bisa dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanam.

Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk NPK sebanyak 3 kg untuk 1000 tanaman. Larutkan pupuk tersebut ke dalam 200 liter air, lalu kocorkan pupuk sebanyak 200 ml per tanaman.

Pemupukan berikutnya dilakukan setiap seminggu dengan penambahan dosis secara berkala. Jenis pupuk yang biasa digunakan yaitu NPK, KCl, TSP, ZA, KNO3, atau MKP.

Baca juga: Tips Pemberian Pupuk Cabe Rawit agar Berbuah Lebat

Selain itu, sebaiknya berikan juga pupuk daun untuk menambah unsur hara mikro. Pemupukan daun dilakukan setiap seminggu. Aplikasi pupuk daun bisa dibarengi dengan insektisida atau fungisida.

Penyiraman secukupnya

Penyiraman tanaman cabai hanya dilakukan jika tanah kering. Penyiraman berlebih bisa menyebabkan tanaman lebih mudah terserang hama dan patogen penyebab penyakit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau