JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman jahe atau Zingiber officinale masuk ke dalam keluarga rimpang-rimpangan. Jahe disebut juga empon-empon, karena sering digunakan untuk campuran jamu tradisional.
Terdapat berbagai macam jenis jahe, antara lain; jahe gajah, jahe merah, dan jahe emprit. Dari semua jenis jahe, jahe emprit memiliki ukuran yang paling kecil.
Namun rasa jahe emprit lebih pedas dan bisa menghangatkan badan. Oleh karena itu, banyak orang mencari rempah-rempah ini.
Baca juga: Mudah, Cara Menanam Jahe di Pekarangan Rumah
Peminat yang tinggi membuat banyak petani tertarik menanam jahe emprit. Selain karena peminat yang tinggi, alasan lain banyak petani menanam tanaman ini yaitu karena cara menanam dan perawatannya cukup mudah.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (16/11/2022), berikut ini tata cara budidaya jahe emprit yang benar agar panennya melimpah.
Perbanyakan tanaman jahe bisa menggunakan rimpang hasil panen. Oleh sebab itu, pemilihan bibit jahe harus memperhatikan kualitas rimpang.
Induk tanaman yang akan diambil rimpangnya, harus memiliki pertumbuhan yang baik, bebas penyakit, dan menghasilkan rimpang jahe yang melimpah.
Baca juga: Cara Menanam Jahe Merah Metode Vertikultur, Cocok untuk Lahan Sempit
Tanaman jahe suka terhadap tanah yang gembur dan sedikit berpasir. Oleh karena itu, sebelum melakukan penanaman, perlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Berikut ini cara pengolahan lahan untuk menanam jahe: