JAKARTA, KOMPAS.com - Caisim atau sawi hijau atau sawi China adalah salah satu tanaman sayuran daun yang populer di Indonesia. Caisim memiliki tangkai daun yang panjang, warnanya putih kehijauan, bentuknya langsing, berdaun lebar memanjang serta tipis.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (17/11/2022), rasa caisim sangat khas, yakni renyah dan bercampur sedikit rasa pahit.
Masyarakat banyak mengolah caisim menjadi berbagai jenis hidangan, utamanya dalam bakso dan mie ayam.
Baca juga: Cara Budidaya Caisim Organik, Pilihan Sehat Tanpa Pupuk Kimia
Caisim tahan terhadap air hujan, meski tahan terhadap air hujan, namun tidak suka pada air yang menggenang. Oleh karena itu, waktu yang cocok untuk menanam caisim adalah pada akhir musim penghujan.
Caisim cocok ditanam di atas tanah yang gembur, subur, memiliki pembuangan air yang baik, mengandung humus yang cukup, serta memiliki derajat keasaman (pH) tanah antara 6 sampai 7.
Berikut cara menanam caisim yang benar agar tidak gagal panen.
Benih caisim berbentuk bulat, kecil, agak keras, berwarna kehitaman dan memiliki permukaannya licin mengkilap. Pilihlah benih yang dikemas dalam kemasan yang terbuat dari aluminium foil dan kemasannya masih utuh.
Baca juga: Cara Budidaya Caisim Organik, Pilihan Sehat Tanpa Pupuk Kimia
Selain itu, pilih benih yang berumur lebih dari 70 hari dan disimpan tidak lebih dari tiga tahun. Adapun kebutuhan benih caisim adalah sekitar 750 gram per hektar.
Bersihkan tanah dari sisa-sisa gulma. Selain itu, buatlah bedengan dengan ukuran lebar 1 meter dan tinggi 25 hingga 30 cm.
Di antara bedengan, pisahkan dengan parit selebar 40 cm. Lakukan pemupukan pada bedengan seminggu sebelum penanaman.
Pupuk yang digunakan antara lain pupuk kandang dengan dosis 3 sampai 5 ton, pupuk TSP sebanyak 40 kg, pupuk KCl sebanyak 15 kg per hektar.
Baca juga: Cara Budidaya Sawi Putih, Bisa Panen dalam 25 Hari
Biarkan selama lima hari sebelum lahan siap ditanami. Untuk daerah yang memiliki pH terlalu rendah (asam), lakukan pengapuran untuk menaikkan derajat keasaman tanah, sekitar dua sampai empat minggu sebelum proses penanaman.
Sementara untuk jenis kapur yang dipakai adalah kapur kalsit (CaCO3) atau kapur dolomit (CaMg(CO3)2).
Buatlah bedengan persemaian ukuran lebar 80 sampai 120 cm, panjang 1 sampai 3 meter, dan tinggi 20 sampai 30 cm.
Taburkan pupuk kandang yang ditambah dengan 20 gram pupuk urea, 7,5 gram pupuk Kcl, dan 10 gram pupuk TSP, di atas bedengan pembibitan pada dua minggu sebelum ditaburkannya benih.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Sawi Putih agar Panennya Melimpah
Untuk teknik dalam melakukan pembibitan, caranya adalah dengan menaburkan benih lalu menutupinya dengan tanah setebal 1 sampai 2 cm, sebelum akhirnya disiram menggunakan sprayer.
Dalam kurun waktu tiga sampai lima hari, benih yang telah disebar akan mulai kelihatan tumbuh.
Setelah itu, lakukan penanaman dengan jarak tanam 4 sampai 8 x 6 sampai 10 cm.
Pada cuaca yang normal, penyiraman dilakukan sehari sekali, yakni pada pagi atau sore hari. Penjarangan dilakukan setelah dua minggu dari masa tanam.
Baca juga: Gampang, Begini Cara Menanam Sawi di Polybag
Adapun penyulaman dilakukan dua sampai empat kali selama masa penanaman. Pemupukan tambahan dilakukan tiga minggu setelah masa tanam, menggunakan pupuk urea sebanyak 20 kg untuk setiap hektar lahan.
Caisim sudah dapat dipanen setelah 20 hari sejak bibit dipindahkan dari lahan penyemaian atau 40 hari jika dihitung dari awal, dan paling lama 70 hari.
Cara panen caisim adalah dengan memotong pangkal batang dengan pisau tajam atau mencabut seluruh tanaman berikut akarnya. Jangan sampai terlambat melakukan pemanenan, karena dapat menyebabkan caisim cepat berbunga.
Setelah dipanen, letakkan caisim di tempat yang teduh dan diberi percikan air agar tidak mudah layu.
Baca juga: 6 Cara Menanam Sawi yang Sesuai dengan Syarat Pertumbuhannya
Jangan menyimpan caisim terlalu lama, karena penyimpanan di suhu ruang hanya mampu membuatnya bertahan satu hingga dua hari.
Simpan di dalam kulkas serta dibalut dengan kertas koran atau kantong plastik. Caisim dapat bertahan sampai satu minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.