Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menggunakan Brotowali Sebagai Pupuk dan Pestisida Nabati

Kompas.com - 17/11/2022, 16:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Brotowali adalah tanaman yang dikenal manfaatnya sebagai bahan untuk membuat jamu. Rasa brotowali yang pahit dipercaya dapat meningkatkan nafsu makan.

Namun demikian, selain sebagai bahan jamu, brotowali juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati sekaligus berfungsi sebagai pupuk dan pestisida. 

Sebab, dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (17/11/2022), brotowali mengandung zat pahit glokosida dan alkaloid yang tidak disukai serangga dan sekaligus mengandung kalium yang diperlukan tanaman dalam masa generatif.

Baca juga: 3 Pestisida Alami untuk Basmi Hama Tikus Sawah, Jengkol hingga Pepaya

Ilustrasi batang dan daun brotowali.SHUTTERSTOCK/PHONGPHIPHAT. Ilustrasi batang dan daun brotowali.

Brotowali adalah tanaman yang mudah tumbuh di berbagai media. Brotowali dapat diperbanyak dengan dua cara, yaitu dengan cara generatif menggunakan biji dan vegetatif dengan stek.

Kebanyakan perbanyakan tanaman brotowali menggunakan stek karena caranya sederhana, tidak perlu teknik yang rumit.

Manfaat brotowali untuk kesehatan

Batang brotowali digunakan untuk mengobati rematik, memar, demam, merangsang nafsu makan, sakit kuning, cacingan dan batuk. Air rebusan daun brotowali dimanfaatkan untuk mencuci luka atau penyakit kulit seperti kudis dan gatal-gatal.

Air rebusan daun dan batang brotowali dapat digunakan untuk mengobati penyakit kencing manis. Bahkan, ekstrak etanol daun brutowali digunakan untuk menurunkan kadar gula darah.

Baca juga: Cara Membuat Pestisida Nabati dari Bawang Putih, Mudah dan Murah

Brotowali mengandung damar lunak, pati, glikosida, pikroretosid zat pahit piknoretin, harsa, alkaloid berberin dan palmatin. Bagian akarnya mengandung alkalois berberin dan kolumbin.

Daun brotowali mengandung alkaloid, saponin, tanin sedang batangnya mengandung flavanoid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com