JAKARTA, KOMPAS.com - Labu kuning merupakan tanaman dari keluarga labu-labuan yang banyak disukai. Buah labu kuning biasanya diolah menjadi sup, kue, bubur, dan olahan makanan lainnya.
Menanam labu kuning sebenarnya tidak sulit. Asalkan, syarat tumbuh tanaman ini terpenuhi.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (19/11/2022), berikut syarat tumbuh dan cara menanam labu kuning yang benar.
Labu kuning cocok ditanam pada lahan dengan ketinggian 800 hingga 1200 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang mempunyai curah hujan sekitar 700 sampai 1000 mm/tahun. Tanaman ini juga menghendaki kelembapan udara kurang lebih 75 persen.
Baca juga: Cara Menanam Labu Siam agar Subur dan Panen Setiap Minggu
Sementara itu, jenis tanah yang sesuai untuk budidaya labu kuning yaitu tanah aluvial berhumus, tanah yang gembur kering berkas rawa, tanah andosol, tanah merah, dan tanah grumosol. Selain jenis tanah, derajat keasaman (pH) juga harus diperhatikan.
pH tanah yang sesuai untuk tanaman ini yaitu sekitar 5 sampai 5.6. Jangan lupa untuk memperhatikan intensitas cahaya di tempat pertumbuhan labu kuning. Cahaya yang cukup akan membuat tanaman tumbuh dengan baik.
Penggunaan bibit berkualitas merupakan salah satu kunci keberhasilan budidaya labu kuning. Bibit tanaman ini bisa berasal dari biji buah labu yang sudah tua.
Baca juga: Cara Menanam Labu Siam di Pot, Cocok untuk Lahan Sempit
Biji tersebut kemudian diletakkan dalam wadah dan dibiarkan selama 7 hari. Setelah itu, rendam biji dalam air bersih untuk menghilangkan selaput lendir yang menempel pada biji.
Saat merendam, lakukan juga seleksi biji. Pisahkan antara biji yang mengapung dan tenggelam.
Biji labu kuning yang mengapung berarti berkualitas rendah, sehingga sebaiknya dibuang. Sementara itu, biji yang tenggelam merupakan biji berkualitas yang bisa ditanam.
Biji yang sudah dipilih kemudian dikeringkan selama 2 hari. Setelah itu, simpan 1 sampai 3 bulan sebelum ditanam. Kegiatan penyimpanan ini berguna untuk menghilangkan masa dormansi.
Baca juga: 5 Tahapan Budidaya Labu Siam yang Benar agar Berbuah Banyak
Setelah itu, biji kembali direndam dalam air hangat selama 2 sampai 4 jam. Letakkan biji pada kain lembap dan simpan selama 3 hari sampai biji berkecambah. Biji yang sudah berkecambah bisa segera ditanam.
Lahan yang digunakan untuk menanam labu kuning harus diolah terlebih dahulu sampai gembur. Jika pH tanah terlalu asam, maka tambahkan kapur pertanian atau dolomit untuk meningkatkan pH tanah. Setelah itu, taburkan pupuk dasar dan diamkan sekitar 1 sampai 2 minggu.
Berikutnya, buat bedengan dengan lebar sekitar 1 meter dan tinggi kurang lebih 20 sampai 30 cm. Atur jarak antar bedengan sekitar 35 hingga 40 cm.
Setelah bedengan selesai dibuat, pasang mulsa untuk menjaga kelembapan tanah. Lalu, buat lubang tanam dengan jarak antar lubang sekitar 30 cm. Tambahkan pupuk kandang atau kompos sekitar 1 hingga 1.5 kg/lubang tanam.
Baca juga: Cara Menanam Ubi Jalar Sistem Monokultur dan Tumpang Sari
Langkah budidaya labu kuning selanjutnya yaitu penanaman benih pada lubang tanam. Caranya yaitu dengan membenamkan 1 benih dalam setiap lubang tanam, lalu timbun kembali dengan tanah.
Perawatan tanaman diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Beberapa kegiatan perawatan tanaman labu kuning, antara lain;
Baca juga: Cara Menanam Ubi Ungu agar Umbinya Besar
Tanaman labu kuning umumnya mulai berbuah ketika berumur 60 hari setelah tanam. Sedangkan waktu yang tepat untuk memanen tanaman ini yaitu ketika berumur 80 hari setelah tanam. Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap 1 sampai 2 bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.