JAKARTA, KOMPAS.com - Alpukat adalah salah satu jenis buah yang banyak dikonsumsi masyarakat. Alpukat berasal dari Amerika Tengah dan Meksiko.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Minggu (20/11/2022), alpukat berasal dari famili Lauraceae dan genus Persea dengan nama latin Persea americana.
Pohon alpukat dapat tumbuh dengan ketinggian mencapai sekitar 20 meter, daunnya memiliki panjang sekitar 12 sampai 25 cm.
Baca juga: Cara Budidaya Alpukat Aligator di Pekarangan, Bisa Panen Setiap Saat
Buah alpukat bertipe buni dengan biji berukuran 5 sampai 6,4 cm di dalamnya. Kulit buahnya berwarna hijau tua sampai ungu kecoklatan tergantung varietasnya serta permukaannya tidak rata.
Daging buahnya bertekstur lembut dengan warna kuning muda pada bagian dekat biji dan berwarna hijau muda pada bagian dekat kulit buah.
Beberapa manfaat alpukat untuk kesehatan antara lain dapat mencegah risiko penyakit stroke, menjaga kesehatan mata, membantu mengobati sakit maag, menurunkan kadar kolesterol, dan yang lainnya.
Karena banyak banyaknya manfaat alpukat, kini banyak orang yang membudidayakan alpukat. Namun, jika Anda tidak memiliki lahan luas, Anda dapat menanam alpukat di pot.
Baca juga: Cara Menanam Alpukat Mentega agar Cepat Berbuah
Berikut cara menanam alpukat dari biji dalam pot.
Bibit pohon alpukat dapat diperoleh dengan tiga cara, yaitu cangkok atau stek batang, biji, dan okulasi atau sambung pucuk.
Jika Anda ingin menanam alpukat dari biji, maka perlu dilakukan penyemaian biji terlebih dahulu. Buah alpukat yang sudah tua di belah kemudian bijinya diambil.
Selanjutnya, biji dijemur selama sekitar 3 jam, setelah itu letakkan pada tempat yang teduh. Semailah biji benih pada polybag semai.
Baca juga: 6 Hama yang Menyerang Tanaman Alpukat dan Cara Mengatasinya
Lakukan perawatan pada biji benih hingga tumbuh menjadi bibit dengan ketinggian sekitar 1 meter atau siap dipindahtanamkan pada lahan tanam.
Pot yang digunakan untuk menanam alpukat perlu berukuran besar, karena tanaman alpukat akan tumbuh membesar. Pot yang digunakan kira-kira berdiameter sekitar 40 cm dengan tinggi sekitar 45 cm.
Selanjutnya, isi pot dengan media tanam berupa cempuran tanah bakar dengan pasir dan pupuk kandang, serta pupuk jenis kimia lainnya. Perbandingan yang dianjurkan yaitu berbanding sama dengan tanah.
Biasanya, penanaman dilakukan pada malam hari, karena pada malam hari suhu udara dingin sehingga tanaman dapat tumbuh dengan subur. Karena tanaman alpukat menyukai udara yang dingin dan lembap.
Baca juga: Cara Menanam Alpukat Wina, Varietas Lokal Kualitas Unggul
Setelah penanaman, lakukan perawatan secara rutin. Lakukan penyiraman dan pemupukan secara teratur setiap harinya.
Penyiraman dan pemupukan dilakukan harus sesuai dosis yang dianjurkan. Selain itu, lakukan pula pemangkasan setiap tiga bulan sekali agar tanaman tidak mudah terserang hama dan penyakit, dan jangan lupa semprotkan cairan pestisida secara teratur.
Lakukan pula pergantian pot setiap dua tahun sekali, karena tanaman alpukat cepat tumbuh membesar, sehingga membutuhkan pot yang lebih besar dari sebelumnya. Selain pot, lakukan pula pergantian media tanam yang dapat dilakukan setiap 4 sampai 6 tahun sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.