Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Labu Kuning untuk Kesehatan, Jadi Sumber Pangan Alternatif

Kompas.com - 24 November 2022, 09:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Labu kuning adalah salah satu jenis tanaman komoditas pertanian yang dapat dibudidayakan sebagai tanaman pangan alternatif. Labu kuning banyak diolah menjadi beragam hidangan bergizi.

Labu kuning pun mengandung berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (24/11/2022), berikut beberapa nutrisi yang terkandung dalam labu kuning.

1. Vitamin A dan beta karoten

Beta karoten adalah pigmen warna kuning-oranye yang jika dicerna di dalam tubuh akan berubah menjadi vitamin A. Fungsi vitamin A dan beta karoten antara lain berguna bagai kesehatan mata dan kulit, kekebalan tubuh serta reproduksi.

Baca juga: Budidaya Labu Kuning yang Benar agar Hasilnya Panennya Melimpah

tanaman labu kuning, budidaya labu kuningPixabay/Alexas_Fotos tanaman labu kuning, budidaya labu kuning

Selain itu, zat gizi ini mempunyai manfaat sebagai antiokasidan, sehingga dapat mengutangi risiko terjadinya kanker dan penyakit jantung.

2. Vitamin C

Salah satu jenis vitamin yang larut dalam air ini sangat diperlukan untuk metabolisme tubuh. Vitamin C juga berperan pada fungsi kekebalan tubuh dan sebagai antioksidan.

3. Zat besi

Zat gizi ini terutama diperlukan dalam pembentukan darah, khususnya hemoglobin (Hb). Makanan yang mengandung zat besi perlu, karena belak zat besi dari ibu saat bayi dilahirkan akan berangsur-angsur habis.

4. Kalium

Fungsi utama kalium adalah menunjang kelancaran metabolisme tubuh. Hal ini penting dalam menjaga keseimbangan air dfan elektrolit (asam-basa) di dalam sel tubuh.

Baca juga: Manfaat Buah Mengkudu untuk Kesehatan dan Cara Menggunakannya

Kelebihan lain dari labu kuning adalah kandungan seratnya yang tinggi, bermanfaat mengurangi risiko sembelit.

Manfaat labu kuning untuk kesehatan

Selain mempunyai kandungan gizi yang baik untuk tubuh, labu kuning juga mempunyai berbagai manfaat untuk mengobati dan mencegah berbagai macam penyakit, antara lain sebagai berikut.

Labu kuningPixabay/Angela_Yuriko_Smith Labu kuning

1. Rendah kalori dan tinggi serat

Labu kuning memiliki kandungan serat yang tinggi yang berfungsi untuk memperlambat proses pencernaan.

Labu kuning sangat baik dikonsumsi jika ingin menurunkan berat badan karena rendah kalori dan karbohidrat, tetapi tetap membuat Anda kenyang karena kandungan serat yang tinggi.

Baca juga: Manfaat Tanaman Cakar Ayam untuk Kesehatan dan Cara Menggunakannya

2. Mempercantik kulit

Kandungan beta karoten dalam labu kuning menghasilkan antioksidan yang baik untuk menangkal radikal bebas dan mencegah radiasi dari sinar UV. Itu sebabnya, mengonsumsi makanan yang kaya akan beta karoten bisa membuat kulit lebih sehat.

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Mengonsumsi labu kuning bisa jadi salah satu cara memperbaiki sistem kekebalan tubuh untuk menangkal berbagai macam penyakit. Kandungan vitamin A yang berlimpah bisa membantu tubuh melawan infeksi, virus, dan penyakit menular.

4. Menajamkan penglihatan

Kandungan beta karoten yang terdapat di dalam labu kuning menjadikan buah ini kaya akan vitamin A. Beta karoten, yang akan diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh, berfungsi untuk membantu retina menyerap dan memproses cahaya.

Sebab, penurunan fungsi retina bisa menyebabkan kebutaan jika tidak ditangani dengan baik.

Baca juga: Cara Menanam Pohon Kelor yang Kaya Manfaat

5. Menurunkan tekanan darah

Labu kuning sangat kaya akan kalium. Mengonsumsi makanan yang mengandung kalium, sama pentingnya dengan mengurangi asupan natrium untuk menurunkan tekanan darah.

Asupan kalium ke dalam tubuh juga mengurangi kemungkinan untuk terserang stroke, pembentukan batu ginjal, dan mempertahankan kepadatan tulang.

Selain labu kuning, buah dan sayuran lain yang mengandung kalium yang tinggi adalah nanas, tomat, jeruk, bayam, dan pisang.

Ilustrasi labu kuning yang sudah dipanenPixabay/matthiasboeckel Ilustrasi labu kuning yang sudah dipanen

Selain itu, labu kuning juga mengandung lutein dan zeaxanthin, dua antioksidan yang bisa membantu mencegah katarak dan bahkan memperlambat perkembangan degenerasi makula.

Baca juga: Ketahui, 5 Manfaat Daun Kemangi untuk Kesehatan

6. Membantu pertumbuhan tulang

Labu kuning juga merupakan buah yang dibutuhkan oleh tulang. Hal ini karena kandungan kalsium di dalamnya dapat membuat tulangmu lebih sehat dan tumbuh dengan baik.

Itulah kenapa buah ini bisa menjadi sumber kalsium yang baik untuk pertumbuhan tulang pada anak.

7. Baik untuk gigi

Selain tulang, buah labu kuning juga bisa menyehatkan gigi. Konsumsi buah labu kuning dapat menutrisi gigi agar lebih kuat dan sehat.

8. Memelihara kesehatan jantung

Kandungan folat, karotenoid, dan magnesium di dalam labu kuning sangat baik bagi kesehatan jantung. Magnesium akan bekerja sebagai relaksan pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan mencegah terjadinya penyakit stroke dan serangan jantung.

Baca juga: Manfaat Binahong, Tanaman Obat Kaya Khasiat Kesehatan

Selain itu, labu kuning juga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis, yaitu keadaan di mana dinding pembuluh darah arteri mengeras akibat penumpukkan lemak pada dinding dalamnya.

9. Anti inflamasi

Labu kuning juga berfungsi sebagai makanan anti inflamasi. Buah ini dapat meredakan nyeri yang Anda rasakan di beberapa bagian tubuh.

10. Mencegah kanker

Kandungan beta karoten yang tinggi pada labu selain untuk mata dan kulit, juga ternyata membantu melawan kanker. Penelitian menunjukkan orang yang mengonsumsi makanan yang kaya beta-karoten memiliki risiko lebih rendah terhadap beberapa jenis kanker, terutama kanker prostat dan kanker paru-paru.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau