Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Merawat Tanaman Sayur di Dataran Rendah

Kompas.com - 26 November 2022, 11:20 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sayuran merupakan komoditas pertanian yang bisa dibudidayakan dimana saja, baik dataran rendah maupun tinggi. Akan tetapi, ada beberapa jenis sayuran yang akan tumbuh optimal saat ditanam di dataran tinggi atau daerah pegunungan.

Walaupun demikian, budidaya tanaman sayur di dataran rendah juga tetap bisa tumbuh dengan baik, apabila dirawat dengan baik. Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (26/11/2022), berikut ini sejumlah tips merawat tanaman sayur di dataran rendah.

Baca juga: Cara Menanam Tanaman Sayur Organik agar Hasil Panennya Berkualitas

Melakukan penyiraman dengan rutin

Ilustrasi menyiram tanaman sayuran. SHUTTERSTOCK/ANNABELL GSOEDL Ilustrasi menyiram tanaman sayuran.

Kebutuhan air setiap tanaman berbeda-beda. Akan tetapi, ketersediaan air harus dipenuhi agar tanaman bisa tumbuh dengan maksimal.

Penyiraman harus dilakukan secara rutin, terutama saat musim kemarau. Penyiraman bisa dilakukan dengan menggunakan sprayer maupun sistem irigasi lainnya.

Gunakan mulsa

Penggunaan mulsa dianjurkan dalam budidaya sayuran. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penguapan, sehingga tanaman tidak mengalami kekeringan. Tak hanya itu, mulsa juga berguna untuk menekan pertumbuhan gulma.

Baca juga: Apa Manfaat Mulsa Plastik untuk Tanaman?

Lakukan penggemburan dan pembumbunan

Kegiatan ini dilakukan saat tanah terlalu padat atau akar mulai muncul ke permukaan tanah. Lakukan penggemburan tanah dan pembumbunan secara hati-hati agar tidak merusak akar.

Pemupukan berimbang

Pemupukan diberikan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Pemberian pupuk berguna untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Jenis pupuk yang diberikan yaitu pupuk organik maupun anorganik.

Ilustrasi lahan tanaman sayuran, penggunaan ajir untuk budidaya tanaman sayuran. SHUTTERSTOCK/TAWANROONG Ilustrasi lahan tanaman sayuran, penggunaan ajir untuk budidaya tanaman sayuran.

Pemasangan ajir

Ajir adalah tiang atau bilah bambu yang digunakan untuk menopang batang tanaman. Ajir diperlukan untuk tanaman yang merambat agar tidak roboh.

Selain itu, pemasangan ajir juga akan membuat tanaman tidak mudah roboh saat berbuah. Ajir dipasang dekat batang, akan tetapi pemasangan ajir harus dilakukan secara hati-hari agar tidak merusak akar.

Baca juga: Simak, Tahapan Budidaya Tanaman Sayur di Rumah

Lakukan penyulaman

Tips perawatan tanaman sayur di dataran rendah berikutnya yaitu melakukan penyulaman. Kegiatan ini dilakukan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya tidak normal. Dengan melakukan penyulaman, maka populasi tanaman yang dibudidayakan tidak berkurang dan panennya tetap maksimal.

Pengendalian organisme pengganggu tanaman

Organisme pengganggu tanaman (OPT) bisa berasal dari kelompok jamur, bakteri, gulma atau tanaman liar, maupun organisme lain yang bisa mengganggu pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Pengendalian OPT bisa dilakukan secara fisik, mekanik, biologis, maupun kimiawi.

Itulah sejumlah tips merawat tanaman sayur yang dibudidayakan di dataran rendah. Selain beberapa tahapan perawatan yang sudah disebutkan, kesesuaian kondisi lahan dengan syarat tumbuh tanaman juga perlu diperhatikan. Tujuannya agar pertumbuhan dan produktivitas tanaman tetap maksimal.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau