Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Tanaman Cabai Layu Saat Berbuah?

Kompas.com - 29/11/2022, 16:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Jika tanah sudah terinfeksi oleh penyakit layu fusarium, maka Anda harus melakukan penjemuran tanah hingga beberapa minggu. Saat pencangkulan, Anda harus mencampur dengan tanah yang belum terinfeksi oleh penyakit layu fusarium.

Ilustrasi pemberian kapur dolomit pada tanah. SHUTTERSTOCK/FOTOHELIN Ilustrasi pemberian kapur dolomit pada tanah.

2. Pengapuran tanah

Umumnya penyakit ini mudah menyerang tanaman jika tanah dalam keadaan masam. Pada saat penjemuran tanah kita juga menaburkan kapur dolomit untuk meningkatkan pH tanah.

3. Jangan melakukan pemupukan nitrogen yang berlebihan

Selain membuat tanaman rimbun dengan daun jika pemupukan nitrogen berlebihan juga sangat berbahaya bagi tanaman karena tanaman mudah terserang hama maupun penyakit.

Baca juga: Gejala dan Cara Mengatasi Penyakit Layu Fusarium pada Cabai

4. Pencegahan ke tanaman lainnya

Jika tanaman cabai mulai ada yang terkena penyakit layu fusarium, maka Anda harus segera melakukan pencegahan pada tanaman yang lainnya agar tidak menyerang tanaman cabai yang lainnya.

Ilustrasi tanaman cabai yang terkena penyakit layu fusarium.SHUTTERSTOCK/HATTHAKON Ilustrasi tanaman cabai yang terkena penyakit layu fusarium.

Fungisida untuk penyakit layu fusarium

Ketika tanaman cabai sudah mulai berbuah, untuk mencegah atau mengatasi agar layu fusarium agar tidak menular ke tanamam yang lainnya adalah dengan melakukan pengocoran fungisida dengan bahan aktif mancoseb pada tanaman cabai.

Saat melakukan pengocoran fungisida ini bisa menambahkan dengan pupuk kalsium.

Cara melakukan pengocoran fungisida untuk pencegahan layu fusarium adalah tiga perempat sendok makan fungisida untuk 12 liter air.

Halaman:

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Peluang Stevia dalam Diversifikasi Industri Gula

Varietas Tanaman
Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Mengoptimalkan Keunggulan Tanaman Obat Indonesia

Varietas Tanaman
Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Menggali Peluang Ekonomi dan Manfaat Kayu Manis

Varietas Tanaman
Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Kacang Mete: Komoditas Potensial di Lahan Marginal

Varietas Tanaman
Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Mengembalikan Kejayaan Industri Teh Indonesia

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau