Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pupuk Bokashi Cair untuk Tanaman

Kompas.com - 06/12/2022, 20:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pupuk memiliki peran penting dalam budidaya tanaman untuk menjaga nutrisi dalam tanah. Pupuk yang biasa digunakan antara lain pupuk organik cair, pupuk bokashi, maupun pupuk kimia.

Ada berbagai manfaat pupuk bokashi bagi tanaman yang kamu budidayakan.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Selasa (6/12/2022), pupuk bokashi cair adalah pupuk yang dihasilkan dari fermentasi bahan organik, hal ini ditujukan agar akar tumbuhan lebih mudah menyerap kandungan pupuk.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Bokashi Sendiri untuk Tanaman Anda

Ilustrasi mengaplikasikan pupuk cair ke tanaman.SHUTTERSTOCK/SIMON KADULA Ilustrasi mengaplikasikan pupuk cair ke tanaman.

Selain itu, nutrisi dalam pupuk ini dapat diberikan dengan cara menyemprotkannya pada daun tanaman.

Berikut cara membuat pupuk bokashi cair untuk tanaman.

1. Persiapan bahan-bahan

Pada dasarnya, bahan yang digunakan untuk membuat pupuk bokashi cair sama seperti bahan pupuk bokashi padat.

Pilihlah bahan yang mempunyai kandungan tinggi unsur hara mikro maupun makro, agar menghasilkan pupuk yang berkualitas.

Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pupuk Bokashi Sendiri di Rumah

Bahan dasar pembuatan pupuk yang wajib disediakan yaitu susu, madu dan telur, air kelapa muda, gula, dan EM4.

Adapun bahan opsional yang bisa Anda pilih yaitu air tajin (air cucian beras), ampas kelapa, sayuran busuk, kotoran hewan ternak, batang pisang, air kencing hewan herbivora, dedak, nasi nasi, tepung beras, tepung gandum, dan bungkil.

Semakin banyak bahan yang Anda gunakan, maka kandungan manfaat pupuk organik cair bokashi semakin banyak.

Ilustrasi pupuk cair.SHUTTERSTOCK / The little paint Ilustrasi pupuk cair.

Agar bahan-bahan tersebut bisa terurai dengan cepat, Anda perlu melakukan penghalusan bahan tersebut, yaitu dengan cara mencacah bahan dasar menjadi lebih kecil, dan lebih halus.

Baca juga: Apa Itu Pupuk Bokashi dan Manfaatnya untuk Tanaman?

Semakin halus bahan pupuk bokashi, maka bahan akan cepat terurai.

Anda bisa menggunakan mesin crusher atau blender untuk menghaluskan bahan seperti bubur. Anda bisa memisahkan bahan cair dan bahan padat pupuk terlebih dahulu, sebelum pencampuran semua bahan.

2. Persiapkan mikroorganisme EM4 (Dekomposer)

Mikroorganisme EM4 adalah bakteri pengurai yang berfungsi untuk menguraikannya bahan dasar pupuk organik cair bokashi. Anda bisa mendapatkan larutan ini dengan membelinya di toko pertanian.

Dalam larutan EM4 terdapat kandungan bakteri asam laktat, ragi, dan bakteri fotosintesis. Cara mengaktifkan bakteri dalam larutan ini yaitu dengan memberikan larutan gula pada 10 liter air.

Baca juga: 3 Jenis Pupuk untuk Pisang dari Bahan Organik

Setelah itu, campurkan larutan EM4 dengan dosis 200 sampai 500 cc. Aduk secara merata, lalu biarkan di tempat teduh selama satu hingga dua hari.

Pembuatan EM4 yang berhasil memiliki ciri bewarna coklat kehitaman dan mengeluarkan aroma yang khas.

Anda bisa menyimpan cairan ini dalam botol atau tempat sejenisnya. Cairan ini akan bertahan selama enam bulan, tergantung tempat penyimpanannya.

3. Tahap pembuatan

Setelah melakukan berbagai proses diatas, Anda bisa memasuki tahap pembuatan pupuk bokashi cair. Campurkan semua bahan padat yang sudah dihaluskan sebelumnya, lalu masukkan ke dalam karung atau kain berpori.

Ilustrasi pupuk cair.SHUTTERSTOCK / VITALII BORKOVSKYI Ilustrasi pupuk cair.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Pupuk dari Cangkang Telur

Campurkan pula bahan cair yaitu air tajin, madu, susu, air kelapa, larutan EM4 dalam wadah yang berbeda. Setelah itu, masukkan wadah pencampuran bahan padat tadi kedalam wadah bahan cair hingga tenggelam.

Tutup tong dengan rata dan buatlah lubang kecil untuk memasukkan selang. Ujung selang yang di luar, dimasukkan dalam botol berisi air untuk menjaga suhu agar tetap stabil.

Penguraian ini dikenal dengan sebutan anaerob atau tanpa udara yang membutuhkan waktu hingga satu bulan.

Setelah itu, saring yang berada dalam tong dan simpan ke dalam botol pupuk cair.

Baca juga: Kandungan Pupuk Kandang yang Berguna untuk Tanaman

Cara menggunakan pupuk bokashi cair

Ciri pupuk organik cair bokashi yang sudah bisa digunakan yaitu memiliki bau seperti hasil fermentasi. Namun, jika pupuk tersebut bau busuk, tandanya pupuk bokashi tersebut gagal dan sangat berbahaya bagi tanaman.

Karena pupuk yang gagal lebih banyak mengandung senyawa kimia berbahaya dan bakteri jahat. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai hasil pupuk organik cair bokashi, Anda perlu melakukan uji kandungan menggunakan laboratorium di dinas pertanian.

Cara mengaplikasikan pupuk organik cair bokashi yaitu dengan menyemprotkan cairan ke daun tanaman. Penyiraman dilakukan dengan mencampurkan larutan dan air dengan dosis sekitar 5 sampai 10 cc per liter.

Anda bisa menggunakan pupuk organik cair dengan fungisida maupun insektisida. Tunggu hingga 2 atau 3 hari, jika pupuk organik cair bokashi memiliki kandungan nutrisi yang baik, maka daun tersebut akan berubah menjadi lebih segar dan lebat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau