JAKARTA, KOMPAS.com - Peningkatan produksi padi sawah sangat bergantung pada perkembangan padi sawah di masa vegetatif tanaman. Pada masa vegetatif tanaman padi sawah, jumlah anakan dan hijau daun sangat memengaruhi faktor produksi setiap tahunnya.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (8/12/2022), bertambahnya jumlah anakan sangat berpengaruh pada zat hijau daun (klorofil) untuk membantu meningkatkan proses fotosintesis tanaman.
Kadar zat hijau daun (klorofil) dapat meningkat apabila asupan unsur hara makro N (nitrogen) dan K (kalium) tercukupi. Fakta yang menarik adalah micin atau MSG (Monosodium Glutamat) mengandung senyawa C, N, O, H, K, dan Na.
Baca juga: Jangan Bakar Jerami Padi di Sawah, Ini Alasannya
Senyawa ini merupakan senyawa yang yang dibutuhkan tanaman. Kandungan N dan K dapat memacu pertubuhan batang dan daun, selain itu juga dapat memacu pembentukan protein dan lemak yang dibutuhkan tanaman pada masa vegetatif.
Senyawa ini juga membantu meningkatkan klorofil pada daun tanaman padi.
Tanaman yang rutin disiram micin setiap minggunya pada masa vegetatif memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan tanaman yang disiram menggunakan pupuk kimia.
Unsur Natrium (Na) pada micin mampu mencegah terjadinya resistensi air dan mencegah tanaman kekurangan air terutama saat musim kemarau. Hal ini disebabkan micin mampu mengoptimalkan kerja tanaman dalam penyerapan air.
Baca juga: Mengenal Budidaya Padi Salibu untuk Mempercepat Swasembada Pangan
Aplikasi larutan micin sebagai nutrisi pada tanaman padi dapat memengaruhi proses awal munculnya bunga pada tanaman padi. Unsur Na pada tanaman padi juga dapat memacu pembungaan pada masa vegetatif.
Pemberian micin pada tanaman yang sedang berbuah tidak dianjurkan, karena dapat menghambat pertumbuhan buah.