Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegiatan Pasca-panen Bawang Merah agar Daya Simpannya Lama

Kompas.com - 12/12/2022, 17:04 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bawang merah adalah salah satu jenis bahan dapur yang sering digunakan dalam memasak. Penggunaan bawang merah yang hampir di setiap masakan, membuat komoditas bawang merah memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

Oleh karena itu, perlu dilakukan teknik budidaya yang baik, mulai dari persiapan lahan sampai pasca panen bawang merah. Kegiatan pasca panen memiliki peran yang sangat krusial.

Jika kegiatan pasca panen tidak dilakukan dengan benar, maka umbi bawang merah bisa busuk. Lalu, apa saja kegiatan pasca panen bawang merah? Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (12/12/2022), simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah di Lahan Kering yang Perlu Diketahui

Penjemuran

Ilustrasi bawang merah.UNSPLASH/MUFID MAJNUN Ilustrasi bawang merah.

Tahap awal pasca panen bawang merah yang harus dilakukan yaitu penjemuran. Bawang merah yang baru dipanen dan masih dalam bentuk ikatan, dijemur kurang lebih 1 sampai 2 hari. Penjemuran bertujuan untuk mengurangi kadar air pada umbi dan merontokan tanah yang masih menempel pada umbi.

Pemotongan daun dan akar

Setelah proses penjemuran, langkah selanjutnya yaitu pemotongan daun dan akar. Pemotongan daun dan akar dilakukan menggunakan gunting maupun pisau yang tajam. Lakukan pemotongan dengan teliti dan hati-hati.

Pengeringan

Tahap berikutnya yaitu melakukan pengeringan lanjutan. Bawang merah yang sudah dipotong akar dan daunnya, kemudian dijemur lagi dibawah sinar matahari.

Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah di Rumah, Mudah dan Praktis

Tujuan pengeringan kedua ini sama seperti penjemuran pertama yaitu mengurangi kadar air dan merontokan tanah yang masih menempel pada umbi bawang merah.

Sortasi dan grading

Lakukan penyortiran bawang merah dengan membuang umbi yang busuk supaya tidak menular ke umbi lainnya. Sementara itu, grading bertujuan untuk mengelompokkan bawang merah sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

Grading berguna untuk mempermudah penjualan dan penentuan harga bawang merah. Semakin besar ukuran bawang merah, semakin mahal harga bawang tersebut. Pengelompokkan bawang merah berdasarkan ukurannya, seperti berikut:

Ilustrasi bawang merahSHUTTERSTOCK/CHAIWAT P Ilustrasi bawang merah

  • Bawang merah umbi besar: diameter lebih dari 1.8 cm dan berat lebih dari 10 g).
  • Umbi sedang: diameter 1.5 sampai 1.8 cm dan berat antara 5 sampai 10 g.
  • Umbi kecil: diameter kurang dari 1.5 cm dan berat kurang dari 10 g.

Baca juga: Langkah Menanam Bawang Merah di Polybag, Bisa Panen setelah 100 Hari

Pengemasan

Pengemasan merupakan cara melindungi bawang merah ketika dikirim ke berbagai tempat. Pengemasan untuk pasar lokal pada umumnya menggunakan karung jaring yang memiliki banyak lubang.

Pengiriman ke luar provinsi maupun ke luar negeri, menggunakan kardus yang memiliki ventilasi.

Penyimpanan

Bawang merah merupakan salah satu komoditas pertanian yang dapat disimpan cukup lama yaitu antara 50 sampai 60 hari. Supaya dapat disimpan dalam waktu yang lama, bawang merah harus disimpan dengan baik.

Simpanlah bawang merah pada suhu ruangan 20 hingga 25 derajat Celcius dan dihamparkan secara merata pada ruangan maupun rak susun.

Baca juga: Cara Menanam Bawang Merah di Lahan Gambut dan Pasir Kuarsa

Itulah cara pasca panen bawang merah yang tepat. Lakukan cara-cara di atas supaya bawang merah yang dipanen memiliki daya simpan yang lama dan kualitasnya tetap terjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Dari Kebun ke Pasar Dunia: Kelapa Indonesia di Tengah Gelombang Harga

Varietas Tanaman
Membawa Gambir ke Pasar Global

Membawa Gambir ke Pasar Global

Varietas Tanaman
Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Randu: Serat Emas Putih yang Terlupakan

Varietas Tanaman
Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Serat Alam dari Masa Lalu: Potensi Abaca di Indonesia

Varietas Tanaman
Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Serat Alam dan Potensi Pengembangannya

Varietas Tanaman
Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Menjadikan Indonesia Pusat Hilirisasi Kelapa Dunia

Varietas Tanaman
'Superfood' Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

"Superfood" Daun Kelor: Nilai Gizi, Ekonomi, dan Lingkungan

Varietas Tanaman
Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Peluang Budidaya Kurma di Indonesia: Teknologi dan Kisah Sukses

Varietas Tanaman
Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Purwoceng, Ginseng Lokal Bernilai Tinggi

Varietas Tanaman
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan Serai Wangi

Varietas Tanaman
Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Kakao Indonesia: Dari Potensi Lokal ke Produk Premium Dunia

Varietas Tanaman
Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Sensasi Pedas Jaman Majapahit: Memanfaatkan Kembali Cabai Jawa

Varietas Tanaman
Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Pala: Warisan Nusantara Menuju Pemanfaatan Global

Varietas Tanaman
Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal

Varietas Tanaman
Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Mengenal Gula Bit: Inovasi Pemanis

Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau