Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat dan Cara Menggunakan Kapur Dolomit untuk Tanah Sawah

Kompas.com - 16/12/2022, 14:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi pupuk kimia secara terus-menerus di sawah menyebabkan kadar tanah akan menjadi asam. Tingkat keasaman atau pH tanah pun akan menjadi kecil dan hal ini sudah pasti tidak akan baik bagi tanaman.

Selain pertumbuhan yang kurang baik, hasilnya pun akan dirasa tidak optimal.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (16/12/2022), padi sawah membutuhkan pH tanah sekitar yang netral, tetapi masih dapat bertoleransi antara 5 sampai 7, tergantung varietas.

Baca juga: Manfaat Kapur Dolomit untuk Menyuburkan Tanah dan Tanaman

Ilustrasi kapur pertanian, kapur dolomit. SHUTTERSTOCK/FOTOHELIN Ilustrasi kapur pertanian, kapur dolomit.

Pemberian kapur dolomit yang tepat pada saat pengolahan tanah sangat bermanfaat untuk meningkatkan pH tanah.

Pupuk dolomit adalah pupuk dengan kandungan hara kalsium (CaO) dan magnesium yang berfungsi untuk menetralkan keasaman tanah atau menaikkan pH tanah dan menetralisir reaksi tanah asam.

Pengapuran akan menaikan pH tanah dari bereaksi masam menjadi netral, yakni sekitar 6,5. Tanah yang asam dapat mempengaruhi produktivitas tanah dan tanaman.

Secara garis besar, tanaman memerlukan dua jenis unsur hara, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Dua di antara unsur hara makro adalah Ca (kalsium) dan Mg (magnesium), yang keduanya terdapat pada pupuk dolomit.

Baca juga: Bisa Suburkan Tanah, Ini Cara Menggunakan Kapur Dolomit

Kedua unsur tersebut memliki peranan penting bagi tanaman.

Fungsi dan manfaat kapur dolomit

Berikut beberapa fungsi dan manfaat kapur dolomit untuk lahan sawah.

  • Menetralkan keasaman tanah agar sesuai dengan pH yang diperlukan tanaman.
  • Menetralkan kejenuhan zat-zat yang meracuni tanah jika zat tersebut berlebihan, seperti Al (Alumunium) Fe (zat besi), Cu (Tembaga)

Ilustrasi kapur dolomit untuk menyuburkan tanah dan tanaman.SHUTTERSTOCK/RHJPHOTOS Ilustrasi kapur dolomit untuk menyuburkan tanah dan tanaman.

  • Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyerapan unsur hara yang sudah ada di dalam tanah baik yang berasal dari bahan organik ataupun dari pemberian pupuk an organik seperti urea, TSP dan KCl.
  • Menjaga tingkat ketersediaan untur hara mikro sesuai kebutuhan tanaman.
  • Memperbaiki porositas tanah, struktur serta aerasi tanah, sekaligus bermanfaat bagi mikrobiologi dan kimiawi tanah sehingga tanah menjadi gembur, sirkulasi udara dalam tanah lancar dan menjadikan akar bebas bergerak menyerap unsur hara dari tanah.

Baca juga: 10 Manfaat Kapur Dolomit dan Cara Menggunakannya

  • Menjadi aktivator berbagai jenis enzim tanaman, merangsang pembentukan senyawa lemak dan minyak, serta karbohidrat.
  • Membantu translokasi pati dan distribusi phospor dida;lam tubuh tanaman.
  • Menjadi unsur pembentuk warna daun (klorofil) sehingga tercipta hijau daun yang sempurna.
  • Sebagai cara sanitasi untuk menekan pertumbuhan hama dan penyakit.

Keuntungan pemberian kapur dolomit

Ada beberapa keuntungan pemberian kapur dolomit pada tanah yang asam, antara lain struktur tanah akan menjadi lebih baik dan mikroorganisme akan menjadi lebih aktif sehingga pelapukan bahan organik menjadi lebih cepat.

Selain itu, kadar zat yang bersifat racun akan berkurang dan penggunaan pupuk menjadi lebih efektif.

Cara menggunakan kapur dolomit untuk tanah sawah

Untuk pH tanah yang sangat asam, sebaiknya pemberian dolomit dilakukan secara bertahap. Pasalnya, kenaikan secara mendadak akan membuat tanaman kesulitan menyesuaikan diri.

Baca juga: Panduan Menggunakan Kapur Dolomit untuk Menyuburkan Tanah dan Tanaman

Ilustrasi penggunaan kapur dolomit untuk menyuburkan tanah dan tanaman.SHUTTERSTOCK/IRINA BORSUCHENKO Ilustrasi penggunaan kapur dolomit untuk menyuburkan tanah dan tanaman.

Untuk meningkatkan pH tanah asam 1 poin, maka dibutuhkan 2 ton kapur dolomit per hektar. Jadi, misalnya pH tanah ingin dinaikkan dari pH 3 menjadi pH 6, diperlukan kapur dolomit sebanyak (6-3) x 2 ton per hektar = 6 ton per hektar.

Pemberian kapur dolomit dilakukan saat kondisi air macak-macak. Aliran air irigasi dihentikan terlebih dahulu selama aplikasi dolomit selama satu atau dua hari.

Tujuannya adalah agar dolomit tidak hanyut terbawa arus. Dengan aplikasi pemberian kapur yang tepat pada saat pengolahan tanah sangat bermanfaat untuk mencegah dan memperbaiki meningkatnya kadar keasaman pada tanah.

Hal tersebut dapat mempengaruhi baik jangka pendek, jangka panjang dan produktivitas tanaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Cara Menanam Pepaya di Pot dari Biji supaya Buahnya Lebat

Varietas Tanaman
7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

7 Tanaman yang Cocok Ditanam di Sebelah Daun Bawang

Varietas Tanaman
Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Cara Menanam Lidah Buaya agar Cepat Besar

Varietas Tanaman
Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Cara Perbanyak Lidah Buaya Menggunakan Anakan

Varietas Tanaman
Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Syarat dan Jenis Media Tanam yang Cocok untuk Lidah Buaya

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Mudah, Begini Cara Menanam Lidah Buaya Tanpa Akar

Varietas Tanaman
Siasat 'Menabung' Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Siasat "Menabung" Kopi agar Petani Tetap Jual di Atas Harga Pasar

Tips
Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Ikan Tilapia Dipandang Bisa Jadi Sumber Pangan Berkelanjutan

Perawatan
Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Cara Menanam Kunyit di Pekarangan Rumah

Varietas Tanaman
Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Bank DKI Resmikan Kebun Hidroponik di Rusunawa Jakarta

Perawatan
Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Menanam Lemon di Pot di Rumah? Kenali Tahapan Pertumbuhannya

Perawatan
Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Penyakit Layu Fusarium Pohon Pisang: Gejala dan Cara Mencegahnya

Perawatan
Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Cara Menanam Selada di Pot dan Polybag, Bisa Dilakukan di Rumah

Varietas Tanaman
Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Mudah, Begini Cara Menanam Pakcoy di Botol

Varietas Tanaman
Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Apakah Potongan Rumput Bisa Jadi Mulsa? Ini Penjelasannya

Perawatan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau