JAKARTA, KOMPAS.com - Aplikasi pupuk kimia secara terus-menerus di sawah menyebabkan kadar tanah akan menjadi asam. Tingkat keasaman atau pH tanah pun akan menjadi kecil dan hal ini sudah pasti tidak akan baik bagi tanaman.
Selain pertumbuhan yang kurang baik, hasilnya pun akan dirasa tidak optimal.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (16/12/2022), padi sawah membutuhkan pH tanah sekitar yang netral, tetapi masih dapat bertoleransi antara 5 sampai 7, tergantung varietas.
Baca juga: Manfaat Kapur Dolomit untuk Menyuburkan Tanah dan Tanaman
Pemberian kapur dolomit yang tepat pada saat pengolahan tanah sangat bermanfaat untuk meningkatkan pH tanah.
Pupuk dolomit adalah pupuk dengan kandungan hara kalsium (CaO) dan magnesium yang berfungsi untuk menetralkan keasaman tanah atau menaikkan pH tanah dan menetralisir reaksi tanah asam.
Pengapuran akan menaikan pH tanah dari bereaksi masam menjadi netral, yakni sekitar 6,5. Tanah yang asam dapat mempengaruhi produktivitas tanah dan tanaman.
Secara garis besar, tanaman memerlukan dua jenis unsur hara, yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Dua di antara unsur hara makro adalah Ca (kalsium) dan Mg (magnesium), yang keduanya terdapat pada pupuk dolomit.
Baca juga: Bisa Suburkan Tanah, Ini Cara Menggunakan Kapur Dolomit
Kedua unsur tersebut memliki peranan penting bagi tanaman.
Berikut beberapa fungsi dan manfaat kapur dolomit untuk lahan sawah.
Baca juga: 10 Manfaat Kapur Dolomit dan Cara Menggunakannya
Ada beberapa keuntungan pemberian kapur dolomit pada tanah yang asam, antara lain struktur tanah akan menjadi lebih baik dan mikroorganisme akan menjadi lebih aktif sehingga pelapukan bahan organik menjadi lebih cepat.
Selain itu, kadar zat yang bersifat racun akan berkurang dan penggunaan pupuk menjadi lebih efektif.
Untuk pH tanah yang sangat asam, sebaiknya pemberian dolomit dilakukan secara bertahap. Pasalnya, kenaikan secara mendadak akan membuat tanaman kesulitan menyesuaikan diri.
Baca juga: Panduan Menggunakan Kapur Dolomit untuk Menyuburkan Tanah dan Tanaman
Untuk meningkatkan pH tanah asam 1 poin, maka dibutuhkan 2 ton kapur dolomit per hektar. Jadi, misalnya pH tanah ingin dinaikkan dari pH 3 menjadi pH 6, diperlukan kapur dolomit sebanyak (6-3) x 2 ton per hektar = 6 ton per hektar.
Pemberian kapur dolomit dilakukan saat kondisi air macak-macak. Aliran air irigasi dihentikan terlebih dahulu selama aplikasi dolomit selama satu atau dua hari.
Tujuannya adalah agar dolomit tidak hanyut terbawa arus. Dengan aplikasi pemberian kapur yang tepat pada saat pengolahan tanah sangat bermanfaat untuk mencegah dan memperbaiki meningkatnya kadar keasaman pada tanah.
Hal tersebut dapat mempengaruhi baik jangka pendek, jangka panjang dan produktivitas tanaman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.