Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com - Jahe merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Jahe banyak dimanfaat sebagai bahan pembuatan minuman, bumbu masakan, maupun obat herbal.
Tanaman yang memiliki nama latin Zingiber officinale ini banyak dibudidayakan di negara tropis seperti Indonesia. Iklim yang hangat sangat dibutuhkan untuk pembentukan rimpang jahe.
Kebutuhan jahe yang setiap hari selalu bertambah, membuat usaha budidaya jahe layak dilakukan. Kebutuhan utama dalam menanam jahe yaitu bibit.
Baca juga: Cara Budidaya Jahe Gajah, Nilai Jualnya Tinggi
Pembibitan jahe dapat dilakukan sendiri. Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Senin (19/12/2022), berikut ini langkah-langkah pembibitan jahe yang baik dan benar.
Ilustrasi jahe gajah. Sebelum melakukan pembibitan jahe, Anda harus memilih rimpang jahe yang berkualitas untuk dijadikan sebagai bibit. Adapun kriteria jahe unggul, seperti berikut:
Baca juga: Cara Menanam Jahe yang Benar di Pekarangan Rumah
Jahe yang sudah dipilih perlu disterilkan terlebih dahulu sebelum disemai. Tujuan sterilisasi ini agar bibit jahe terhindar dari jamur dan penyakit. Berikut ini cara sterilisasi jahe yang benar:
Ilustrasi jahe.Apabila semua persiapan sudah dilakukan, langka pembibitan jahe yang selanjutnya yaitu penyemaian. Kegiatan penyemaian jahe bisa dilakukan di dalam keranjang maupun pada bedengan semai. Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga: Budidaya Jahe Emprit yang Benar agar Panennya Maksimal
Baca juga: Cara Menanam Jahe di Polybag, Mudah Dilakukan di Rumah
Itulah cara pembibitan jahe yang baik dan benar. Lakukan langkah-langkah diatas secara bertahap agar bibit yang dihasilkan berkualitas baik.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang