JAKARTA, KOMPAS.com - Sawi hijau atau caisim (Brassica sinensis L.) adalah salah satu tanaman sayuran populer yang banyak dikonsumsi masyarakat. Caisim termasuk famili Brassicaceae, daunnya panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (22/12/2022), caisim mengandung pro vitamin A dan asam askorbat yang tinggi.
Tanaman caisim tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah sampai dataran tinggi, tetapi pertumbuhan dan produksi sawi yang ditanam lebih baik di dataran tinggi.
Baca juga: Cara Menanam Bunga Lavender di Pot, Bisa untuk Hiasan di Rumah
Caisim biasanya dibudidayakan di daerah ketinggian 100 sampai 500 mdpl, dengan kondisi tanah gembur, banyak mengandung humus, subur dan drainase baik.
Berikut cara menanam caisim di lahan kering hingga panen.
Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani karena benih yang baik akan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang bagus. Kebutuhan benih 650 gram per hektar.
Sementara itu, bila menggunakan benih hasil pananaman sendiri, maka tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur di atas 70 hari dan penggunaan benih tidak lebih dari tiga tahun.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Cabai Organik agar Hasil Panennya Menguntungkan
Sebelum benih sawi disebar, perlu direndam terlebih dulu dengan air hangat kuku selama sekitar dua jam. Selanjutnya benih disebar merata pada bedengan persemaian, dengan media semai setebal 7 cm dan disiram.
Media semai dibuat dari pupuk organik dan tanah yang telah dihaluskan dengan perbandingan 1 : 1. Benih yang telah disebar ditutup dengan media semai, selanjutnya ditutup dengan tanah tipis selama dua sampai tiga hari.