Sebab, biasanya bibit alpukat yang masih muda jika ditanam biasanya belum tahan terhadap cuaca ekstrem dan hama penyakit yang menyerang akar. Sehingga, resiko pertumbuhan terganggu cukup besar, bibit tumbuh dengan lambat, sakit bahkan mati.
Teknis penanaman bibit alpukat ke lahan terbagi dalam dua tahap, yaitu tahap pengolahan lubang tanam dan tanam bibit ke dalam lubang tanam.
Baca juga: Cara Menanam Alpukat dari Biji dalam Pot
Buat lubang berukuran 50 x 50 x 50 cm untuk tanah yang gembur atau 75 x 75 x 75 untuk tipe tanah keras. Semakin besar lubang tanam, maka semakin baik dalam menunjang pertumbuhan tanaman.
Tanah hasil galian dipisahkan menjadi dua bagian, yakni tanah galian atas dan tanah galian bawah.
Dalam lubang galian berikan pupuk kandang (kotoran sapi atau kambing) sebanyak 25 kg, aduk hingga rata. Ingat, pupuk kandang yang dipakai harus yang sudah lama.
Kering anginkan selama dua minggu agar gas beracun dalam tanah menguap dan bibit serta hama penyakit dalam lubang mati terpapar sinar matahari. Pada satu minggu sebelum tanam tanah galian dimasukkan kembali ke dalam lubang dengan posisi seperti semula.
Baca juga: Cara Budidaya Alpukat Aligator di Pekarangan, Bisa Panen Setiap Saat
Artinya tanah yang bawah dimasukan dahulu dan yang atas terakhir. Setelah itu taburkan pupuk NPK mutiara sebanyak 100 gram merata di atas permukaan tanah aduk dengan cangkul hingga rata sampai pupuk terbenam.
Bila pH tanah asam, maka tambahkan kapur dolomit sebanyak 0,5 sampai 1 kg dengan cara ditabur di atas permukaan tanah.
Setelah pengolahan lubang tanam selesai, segera lakukan penanaman bibit. Bibit sebaiknya ditanam sore hari ketika udara sejuk dan jika perlu pasang pagar untuk mencegah dari hewan.