Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bahaya Aplikasi Dolomit Berlebihan yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 26 Desember 2022, 12:17 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dolomit adalah kapur pertanian yang digunakan untuk meningkatkan pH tanah. Kapur pertanian ini mengandung unsur Mg atau Ca.

Bahan kapur pertanian biasanya berasal dari Kalsium Karbonat, beberapa terbuat dari Kalsium Magnesium Karbonat, dan beberapa terbuat dari CaO. Pemberian dolomit biasanya dilakukan saat tanah terlalu asam.

Dengan memberikan kapur pertanian ini, maka pH tanah akan mendekati netral sekitar 6 sampai 7. Kondisi tersebut membuat tanaman tumbuh dengan baik.

Baca juga: Cara Menggunakan Kapur Dolomit yang Baik dan Benar

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian Indonesia, Senin (26/12/2022), aplikasi kapur dolomit bermanfaat untuk meningkatkan pH tanah, menambah unsur Ca dan Mg, meningkatkan ketersediaan unsur hara P dan Mo, mengurangi risiko keracunan Fe, Mn, dan Al, serta dapat membantu memperbaiki kehidupan mikroorganisme dan pembentukan bintil akar.

Ilustrasi pemberian kapur dolomit pada tanah. SHUTTERSTOCK/FOTOHELIN Ilustrasi pemberian kapur dolomit pada tanah.

Meskipun memiliki banyak manfaat, pemberian dolomit yang berlebihan juga bisa menimbulkan dampak kurang baik bagi tanaman. Apa saja kerugian pemberian dolomit berlebihan? Berikut penjelasannya.

Bahaya dolomit bagi tanaman

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pemberian kapur pertanian yang berlebihan akan menimbulkan dampak tidak baik bagi tanaman, antara lain:

Baca juga: Manfaat dan Cara Menggunakan Kapur Dolomit untuk Tanah Sawah

  1. Menyebabkan kekurangan besi, mangan, tembaga, dan seng yang dibutuhkan pada proses fisiologi tanaman. Pemberian dolomit akan membuat unsur hara tersebut terikat dengan unsur yang terkandung dalam dolomit dan menyebabkan akar tidak bisa menyerap unsur hara tersebut.
  2. Ketersediaan fosfat berkurang karena terbentuk kompleks kalsium fosfat tidak larut.
  3. Tanaman sulit menyerap fosfor sehingga metabolisme tanaman terganggu.
  4. Pengambilan dan penggunaan unsur hara boron terhambat.
  5. Perubahan pH tanah yang signifikan akan membuat aktivitas mikroorganisme dalam tanah terganggu dan ketersediaan unsur hara menjadi tidak seimbang.

Baca juga: 3 Cara Menggunakan Kapur Dolomit untuk Tanah Pertanian

Itulah sejumlah bahaya pemberian dolomit berlebihan. Untuk mencegah bahaya tersebut, maka aplikasi dolomit atau kapur pertanian harus dilakukan dengan bijak.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau