Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Pola Tanam Lengkap dengan Kelebihan dan Kekurangannya

Kompas.com, 4 Januari 2023, 15:14 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pola tanam adalah urutan tanam pada lahan dalam satu tahun. Pola tanam perlu diterapkan agar sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan optimal.

Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (4/1/2023), secara umum jenis-jenis pola tanam terbagi menjadi dua yakni monokultur dan polikultur. Simak penjelasannya berikut ini.

Pola tanam monokultur

Monokultur adalah kegiatan budidaya tanaman sejenis. Misalnya, dalam satu lahan hanya ditanami padi saja, cabai saja, atau sawi saja.

Baca juga: Cara Menanam Ubi Jalar Sistem Monokultur dan Tumpang Sari

Tujuan pola tanam ini yaitu agar hasil pertanian meningkat. Selain itu, sistem budidaya ini juga cukup mudah untuk dilakukan.

Ilustrasi tanaman yang dibudidayakan secara monokulturShutterstock/DR pics Ilustrasi tanaman yang dibudidayakan secara monokultur

Sayangnya, apabila terdapat serangan hama atau patogen, maka serangannya menjadi cepat meluas karena dalam satu area hanya terdapat satu jenis tanaman saja.

Pola tanam polikultur

Polikultur adalah jenis pola tanam yang menanam dua atau lebih tanaman pada satu lahan. Pola tanam ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain;

Baca juga: Mengenal Guludan dan Manfaatnya untuk Pertanian

  • Mengurangi serangan organisme pengganggu tanaman.
  • Meningkatkan kesuburan tanam.
  • Memutus siklus hidup hama dan patogen karena adanya rotasi tanam.
  • Mendapatkan hasil panen yang beragam.

Sementara itu, kekurangan dari pola tanam ini yaitu terdapat persaingan unsur hara tanaman dan terkadang terdapat ledakan hama dan penyakit sehingga sulit dikendalikan.

Pola tanam polikultur ternyata terdapat beberapa jenis. Berikut jenis-jenis pola tanam polikultur yang perlu diketahui:

Baca juga: 4 Manfaat Mulsa saat Musim Hujan, Bisa Mencegah Penyakit Tanaman

  1. Tumpang sari: menanam lebih dari satu tanaman di waktu yang sama atau periode penanaman yang sama pada satu area lahan yang sama.
  2. Tumpang gilir: pergiliran tanaman secara beruntun sepanjang tahun agar mendapatkan keuntungan maksimal.
  3. Tanaman sisipan: pola tanam yang menyisipkan satu atau lebih jenis tanaman pada tanaman pokok. Penanaman tanaman sisipan bisa dilakukan bersama tanaman utama maupun berbeda.
  4. Tanaman campuran: menanam beberapa jenis tanaman yang jarak tanam atau larikannya tidak diatur.
  5. Tanaman bergilir: kegiatan menanam dua jenis tanaman atau lebih secara bergantian. Setelah tanaman pertama di panen, maka tanaman berikutnya akan ditanam.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Belajar dari Sukun Kukus: Menguatkan Ketahanan Pangan lewat Keanekaragaman
Varietas Tanaman
Halusinasi Negara Agraris
Halusinasi Negara Agraris
Tips
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Waktunya Jujur: Petani Butuh Fakta, Bukan Ilusi Statistik
Tips
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Jangan Korbankan Teh: Investasi Hijau untuk Masa Depan
Varietas Tanaman
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Mengungkap Potensi Kedawung yang Terabaikan
Varietas Tanaman
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Briket Arang Kelapa: Limbah Jadi Komoditas Ekspor
Varietas Tanaman
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Tanaman Penyelamat Lingkungan: Mencegah Banjir dan Longsor
Varietas Tanaman
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau