JAKARTA, KOMPAS.com - Pola tanam adalah urutan tanam pada lahan dalam satu tahun. Pola tanam perlu diterapkan agar sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan optimal.
Dilansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Rabu (4/1/2023), secara umum jenis-jenis pola tanam terbagi menjadi dua yakni monokultur dan polikultur. Simak penjelasannya berikut ini.
Monokultur adalah kegiatan budidaya tanaman sejenis. Misalnya, dalam satu lahan hanya ditanami padi saja, cabai saja, atau sawi saja.
Baca juga: Cara Menanam Ubi Jalar Sistem Monokultur dan Tumpang Sari
Tujuan pola tanam ini yaitu agar hasil pertanian meningkat. Selain itu, sistem budidaya ini juga cukup mudah untuk dilakukan.
Sayangnya, apabila terdapat serangan hama atau patogen, maka serangannya menjadi cepat meluas karena dalam satu area hanya terdapat satu jenis tanaman saja.
Polikultur adalah jenis pola tanam yang menanam dua atau lebih tanaman pada satu lahan. Pola tanam ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain;
Baca juga: Mengenal Guludan dan Manfaatnya untuk Pertanian
Sementara itu, kekurangan dari pola tanam ini yaitu terdapat persaingan unsur hara tanaman dan terkadang terdapat ledakan hama dan penyakit sehingga sulit dikendalikan.
Pola tanam polikultur ternyata terdapat beberapa jenis. Berikut jenis-jenis pola tanam polikultur yang perlu diketahui:
Baca juga: 4 Manfaat Mulsa saat Musim Hujan, Bisa Mencegah Penyakit Tanaman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.