Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pepaya Merah Delima, Keunggulan dan Cara Menanamnya

Kompas.com - 6 Januari 2023, 14:56 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pepaya adalah salah satu buah tropis yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi masyarakat Indonesia. Pepaya berbuah sepanjang tahun tanpa mengenal musim dan relatif cepat berproduksi.

Buah pepaya mengandung gizi tinggi dan dapat memperlancar proses pencernaan. Selain kaya vitamin A dan beta karoten, kandungan vitamin C pada buah pepaya lebih tinggi dibandingkan dengan buah mangga, jeruk, dan pisang.

Tanaman pepaya dapat ditanam di semua daerah di Indonesia dan tumbuh subur menyebar dari dataran rendah sampai tinggi, yaitu sampai 1.000 mdpl. Ada beragam varietas pepaya yang dibudidayakan di Tanah Air, salah satunya adalah pepaya merah delima.

Baca juga: Cara Menanam Pepaya dari Biji di Pot

Ilustrasi buah pepaya, biji pepaya. PIXABAY/MICKEY MAD Ilustrasi buah pepaya, biji pepaya.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (6/1/2023), pepaya merah delima adalah salah satu varietas pepaya unggul hasil penelitian dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian Kementerian Pertanian.

Karakteristik pepaya merah delima

Buah pepaya merah delima memiliki rasa sangat manis, legit, dan tidak beraroma, sehingga sebagian masyarakat di Jambi dan Sumatera Barat menyebutnya pepaya madu.

Pepaya merah delima mempunyai ukuran buah sedang, rongga buah berbentuk bintang bersudut lima, warna daging buah merah, dan tekstur daging buahnya kenyal.

Warna daging buahnya merah oranye, daging buah tebal lebih dari 3 cm, rasa sangat manis, produktivitas di atas 70 ton per hektar, dan ukuran buah sedang dengan bobot rata-rata 1,2 kg per buah.

Baca juga: Simak, Ini Cara Menyemai Benih Pepaya California dengan Mudah

Buah pepaya merah delima memiliki panjang 21-30 cm dengan lingkar buah antara 30 sampai 40 cm. Adapun bobot buah antara 0,8 sampai 1,9 kg.

Pohon pepaya merah delima berbuah antara dua sampai tiga bulan setelah tanam. Adapun umur panen buah pertama pada tujuh hingga delapan bulan setelah tanam.

Tanaman pepayaPixabay/Falco Tanaman pepaya

Tinggi buah pertama adalah antara 45 sampai 60 cm. Adapun produksi buah antara 70 sampai 90 ton per hektar per empat bulan.

Jarak tanam pohon pepaya merah delima adalah 2,5 x 2,5 meter. Jumlah populasi per hektarnya bisa mencapai 1.200 tanaman.

Baca juga: Budidaya Pepaya Madu yang Benar agar Hasilnya Menguntungkan

Varietas pepaya merah delima juga cukup tahan terhadap hama thrips dan aphid atau kutu daun.

Cara menanam pepaya merah delima

Budidaya pepaya merah delima tidak terlalu sulit, karena bisa tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi 700 mdpl. Tanah harus mempunyai pH 6,5 sampai 7 dengan sistem drainase dan aerasi yang baik.

Kebutuhan sinar matahari juga harus banyak, karena dengan banyaknya sinar matahari akan cepat berbunga dan berbuah. Buah pun lebih cepat masak dan manis.

Berikut cara menanam pepaya merah delima.

Baca juga: Keunggulan Pepaya California, Rasanya Manis dan Warnanya Menarik

1. Persiapan dan penyemaian benih

Benih pepaya dapat diperoleh dari biji. Biji dikecambahkan dengan cara merendam dan disimpan dalam wadah tertutup dan ditutup dengan kain basah, debgan suhu 30 derajat celcius.

Benih akan berkecambah setelah 6 sampai 12 hari. Penyemaian kemudian dilakukan di polybag, setelah itu ditanam di lahan saat usia 30 sampai 40 hari dengan ciri terdapat 5 sampai 8 helai daun.

2. Persiapan lahan dan penanaman

Lahan perlu dibersihkan dari gulma dan dibuat menjadi gembur. Lubang tanam dibuat ukuran 40 x 40 x 50 cm dengan jarak tanam 2 x 2 meter.

Ilustrasi buah pepaya, biji pepaya.UNSPLASH/ALEXEY DEMIDOV Ilustrasi buah pepaya, biji pepaya.

Lubang tanam diisi dengan pupuk dengan campuran pupuk kandang dengan kapur dolomit. Biarkan selama satu minggu dan tambahkan pupuk TSP dan insektisida furudan.

Baca juga: Penyakit Busuk Akar Pohon Pepaya: Penyebab dan Cara Mengendalikannya

Benih yang sudah siap tanam dimasukan dalam lubang tanam. Perhatikan agar hati-hati merobek polybag.

Kemudian ditimbun dengan tanah. Setiap lubang ditanam dua bibit agar dapat diseleksi tanaman pepaya merah delima dengan bunga sempurna.

Tanaman pepaya berbunga setelah berumur dua bulan, maka pilih yang bunganya sempurna.

Bunga sempurna punya ciri dalam satu bunga ada serbuk sari dan putik. Yang berjenis bunga lainnya dipotong di pangkal batang agar tidak tumbuh.

Baca juga: Cara Membuat Nutrisi untuk Tanaman Selada Pakai Pepaya Busuk

Setelah itu, Anda dapat memasang mulsa berupa penutup tanah berupa serasah atau jerami kering. Tujuannya agar menjaga kelembaban dan mencegah tumbuhnya gulma, mengatur suhu permukaan tanah, menekan hama, serta menjaga kesuburan tanah.

3. Pemupukan

Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK 16-16-16. Pupuk diletakkan di lubang yang dibuat sekeliling tanaman pepaya.

Setelah pemupukan, tanaman harus disiram, apalagi kalau saat tidak turun hujan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Potensi Sabut Kelapa yang Masih Terbuang
Varietas Tanaman
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Pelajaran Swasembada Gula Nasional
Varietas Tanaman
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Mengandaikan Generasi Z Menjadi Agripreneurship
Tips
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Transformasi Kelapa: Dari Komoditas Tradisional ke Industri Bernilai Tinggi
Varietas Tanaman
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Aroma Kopi Jawa Timur: Potensi dari Lereng Ijen hingga Lembah Argopuro
Varietas Tanaman
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Ekonomi Babel: Lada Sebagai Andalan, Bukan Timah
Varietas Tanaman
Masa Depan Pala Banda
Masa Depan Pala Banda
Varietas Tanaman
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Revitalisasi Kebun Teh: Menyatukan Alam, Wisata, dan Harapan
Varietas Tanaman
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Pasar Organik dan Produk Perkebunan
Varietas Tanaman
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
DNA Petani Kita, Tangguh di Era Modernisasi
Perawatan
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Menikmati Renyahnya Potensi Kenari Ternate
Varietas Tanaman
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Menata Ulang Kemitraan Gula: Jalan Menuju Kemandirian
Varietas Tanaman
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Kluwek: Rahasia Kepayang pada Kuliner Nusantara
Varietas Tanaman
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Bongkar Ratoon Tebu, Jalan Cepat Swasembada Gula
Varietas Tanaman
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Optimisme Pengembangan Kelapa Indonesia
Varietas Tanaman
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau