JAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit pada kentang menjadi salah satu kendala dalam budidaya tanaman pangan ini. Penyakit tanaman kentang bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, bahkan virus.
Serangan patogen tersebut bisa menyebabkan tanaman rusak hingga mati. Tak hanya itu, kualitas dan kuantitas umbi kentang yang dihasilkan juga akan terganggu dengan adanya serangan patogen tersebut.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Minggu (8/1/2023), berikut ini beberapa penyakit pada kentang dan cara pengendaliannya.
Baca juga: Cara Menanam Kentang yang Benar agar Umbinya Besar
Busuk umbi kentang disebabkan oleh jamur Colletotrichum coccodes. Gejala penyakit ini yaitu daun menggulung dan menguning. Kemudian lama kelamaan layu dan mengering.
Selain itu, terdapat juga bercak warna coklat pada bagian tanaman yang ada di dalam tanah. Penyakit ini bisa menyebabkan akar dan umbi kentang yang masih muda busuk.
Cara mengendalikan penyakit ini dengan melakukan pergiliran tanaman, menjaga kebersihan kebun, dan menggunakan bibit unggul.
Baca juga: Simak, Cara Menanam Kentang di Musim Hujan
Selain busuk umbi, penyakit pada kentang lainnya yaitu busuk daun. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans.
Penyakit ini menyebabkan bercak kecil berwarna hijau kelabu agak basah. Warna tersebut akan berubah menjadi coklat hingga hitam dengan bagian tepi memiliki warna putih.
Seiring berjalannya waktu, daun yang terserang penyakit ini akan busuk dan mati. Cara mengendalikan penyakit ini dengan melakukan sanitasi lahan.
Penyakit layu bakteri dapat menyebabkan gejala kuning pada daun muda, daun tua, dan daun bagian bawah. Penyakit ini bisa dikendalikan dengan sanitasi lahan dan pergiliran tanaman.
Penyakit bercak kering menyebabkan daun memiliki bercak kecil yang tersebar secara tidak teratur, berwarna coklat tua, dan meluas hingga ke daun muda. Umbi yang terserang penyakit ini akan memiliki bercak gelap tidak beraturan, kering, berkerut, dan keras.
Layu bakteri dapat dikendalikan dengan cara pergiliran tanaman. Selain itu, penyakit ini bisa dicegah dengan aplikasi agensia hayati sebelum penanaman.
Baca juga: Cara Budidaya Kentang di Polybag, Bisa Panen dalam 10 Minggu
Gejala layu fusarium pada kentang bisa dilihat dari umbu yang mulai busuk dan menyebabkan tanaman layu. Penyakit ini juga bisa dijumpai pada kentang yang sudah dipanen dan disimpan di gudang.
Cara mengendalikan penyakit ini bisa dengan menghindari luka pada umbi atau tanaman saat penyiangan dan dengan mengaplikasikan agensia hayati sebelum atau di awal penanaman.
Virus bisa menyebabkan tanaman kentang mengalami penyakit mosaik laten pada daun, nekrosis lokal, mosaik lunak, mosaik menggulung, hingga mosaik lemas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.