Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat Pupuk dari Limbah Sayur, Mudah Hanya 8 Langkah

Kompas.com - 21/01/2023, 18:46 WIB
Siti Nur Aeni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Limbah sayur menjadi salah satu bahan organik yang seringkali dibuang begitu saja. Padahal, limbah organik ini masih bisa diolah menjadi pupuk organik.

Pengolahan limbah sayur menjadi pupuk bisa mengurangi aroma tidak sedap dari limbah ini. Selain itu, penggunaan pupuk organik dari limbah sayur bisa mengurangi biaya produksi dalam budidaya tanaman.

Cara membuat pupuk dari limbah sayur cukup mudah. Melansir dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (21/1/2023), berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: Cara Membuat POC dari Kulit Buah, Mudah dan Praktis

Persiapan bahan dan alat

Proses pembuatan pupuk dari limbah sayur diawali dengan menyiapkan bahan dan alat. Bahan-bahan yang diperlukan hanya limbah sayuran, kotoran ternak, dan EM4 yang berfungsi sebagai bioaktivator.

Sementara itu, alat yang digunakan untuk membuat pupuk organik cair (POC) dari limbah sayur yaitu ember atau gentong, selang, pisau, pengaduk, dan saringan.

Pembuatan POC dari limbah sayur

Setelah bahan dan alat tersedia, Anda bisa mulai membuat pupuk tersebut. Adapun langkah-langkah membuat pupuk dari limbah sayur, seperti berikut:

Ilustrasi kompos, ilustrasi membuat kompos dari sampah organikShutterstock/Jerome.Romme Ilustrasi kompos, ilustrasi membuat kompos dari sampah organik

Baca juga: Cara Membuat Pupuk dari Limbah Tahu dan Cara Aplikasinya

  1. Potong kecil-kecil limbah sayur dengan ukuran 2 sampai 5 cm.
  2. Setelah itu, masukan potongan sayur ke dalam wadah tertutup bersama dengan kotoran ternak. Perbandingan antara limbah sayur dengan kotoran ternak sebanyak 3:1.
  3. Berikutnya, buat larutan EM4 dengan takaran 50 ml EM4 dan 950 ml air.
  4. Campurkan larutan EM4 ke dalam bahan pupuk dengan perbandingan 1:1.
  5. Tutup gentong atau ember, lalu buat lubang di bagian tutupnya sebagai tempat selang. Pada bagian ujung selang, masukkan ke dalam botol berisi air. Sistem ini akan membuat kondisi anaerob dapat dijaga.
  6. Aduk pupuk organik setiap 2 hari sekali.
  7. Proses fermentasi berlangsung sekitar 25 hingga 30 hari. Jika tidak ada gelembung udara dari gentong, maka proses fermentasi sudah selesai. Pupuk organik yang telah berhasil difermentasi akan memiliki aroma seperti tapai. Jika aroma yang dihasilkan busuk, maka bisa dipastikan proses fermentasi gagal dan pupuk tidak dapat diaplikasikan ke tanaman.
  8. Terakhir, saring pupuk dari limbah sayur untuk memisahkan air dan ampasnya. Air pupuk bisa diaplikasikam dengan cara disiram atau semprot. Sedangkan ampasnya dapat ditabur atau dicampur dengan media tanam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com